Notification

×

Iklan

Iklan

Bupati Pati Minta Maaf soal Polemik Pajak dan Ucapan Tantang Demo 50 Ribu Orang

Jumat, 08 Agustus 2025 | 05.59 WIB Last Updated 2025-08-07T23:00:18Z

Foto, Bupati Pati, Sadewo.


Queensha.id - Pati,


Bupati Pati, Sudewo, akhirnya menyampaikan permohonan maaf atas keributan yang muncul terkait rencana kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen. Ia juga meminta maaf atas pernyataannya yang sempat menantang warga untuk menggelar unjuk rasa besar-besaran.


Permintaan maaf itu disampaikan Sudewo dalam konferensi pers di Pendopo Kabupaten Pati, Kamis (7/8/2025).


“Saya tidak menantang rakyat. Sama sekali tidak ada maksud menantang rakyat, mosok (masa) rakyat saya tantang,” ujar Sudewo.



“Saya sadar banyak kekurangan dan masih perlu belajar. Saya akan mendengarkan semua masukan demi membenahi Kabupaten Pati.”



Awal Kericuhan


Rencana kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen yang diumumkan pada 23 Mei 2025 memicu protes luas di masyarakat. Sudewo beralasan, tarif PBB di Pati sudah 14 tahun tidak pernah naik, sehingga penyesuaian diperlukan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan membiayai pembangunan infrastruktur.


Ia menyebut, angka 250 persen merupakan batas maksimal sesuai Perda Nomor 1 Tahun 2024, dan tidak berlaku untuk semua wajib pajak. “Banyak yang kenaikannya hanya 50 persen. Kalau ada yang keberatan, akan saya tinjau ulang,” jelasnya. Namun, kebijakan ini memicu rencana demonstrasi warga pada Rabu (13/8/2025) di Alun-Alun Kabupaten Pati.



Ucapan yang Memicu Amarah


Alih-alih menempuh pendekatan persuasif, Sudewo sebelumnya justru melontarkan pernyataan bernada menantang. Dalam video yang beredar di media sosial, ia menyinggung nama seorang warga dan mengatakan tidak gentar meski didemo 50 ribu orang.


Pernyataan itu memperkeruh suasana, apalagi dua hari sebelumnya, Satpol PP Pati menertibkan posko donasi warga untuk aksi demo, yang memicu kericuhan di lapangan.


“Sama sekali tidak bermaksud melakukan perampasan. Hanya ingin memindahkan supaya tidak mengganggu Kirab Boyongan Hari Jadi Kabupaten Pati dan acara 17 Agustus,” kata Sudewo, membantah tudingan perampasan donasi.



Klarifikasi dan Janji Evaluasi


Dalam konferensi persnya, Sudewo mengklarifikasi bahwa ucapannya bukan tantangan untuk seluruh masyarakat Pati. Ia mengaku hanya ingin memastikan aksi protes nanti benar-benar murni dari aspirasi warga, bukan ditunggangi pihak tertentu.


Selain itu, ia berjanji akan meninjau ulang kebijakan kenaikan PBB-P2 jika ada masyarakat yang merasa keberatan, serta membuka ruang dialog dengan warga.


***

Queensha Jepara.
Kamis, 7 Agustus 2025.