Foto, Bupati Pati, Sudewo. |
Queensha.id - Jakarta,
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan dugaan keterlibatan Bupati Pati, Sudewo, dalam aliran commitment fee proyek pembangunan jalur kereta di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Benar, saudara SDW (Sudewo) merupakan salah satu pihak yang diduga menerima aliran commitment fee terkait proyek pembangunan jalur kereta,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Budi menjelaskan, dugaan penerimaan suap tersebut terjadi saat Sudewo masih menjabat sebagai anggota DPR. Penyidik, kata dia, akan mendalami informasi itu dalam proses penyidikan.
“Jika memang memerlukan keterangan dari yang bersangkutan, tentu akan dilakukan pemanggilan untuk dimintai keterangan,” tambahnya.
Penyitaan Uang Miliaran Rupiah
Dari penelusuran, KPK pernah menyita uang sekitar Rp3 miliar dari kediaman Sudewo. Penyitaan itu dilakukan dalam rangka penyidikan kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di DJKA Kemenhub.
Fakta ini terungkap saat Sudewo diperiksa sebagai saksi di Pengadilan Tipikor Semarang, 9 November 2023. Jaksa penuntut umum menampilkan foto uang tunai dalam pecahan rupiah dan mata uang asing yang disita dari rumahnya.
Menanggapi hal itu, Sudewo menyatakan uang tersebut berasal dari gaji sebagai anggota DPR serta hasil usaha pribadi.
“Uang gaji dari DPR, kan diberikan dalam bentuk tunai,” ujar Sudewo di hadapan majelis hakim yang dipimpin Gatot Sarwadi.
Ia juga membantah tuduhan menerima Rp720 juta dari pegawai PT Istana Putra Agung maupun Rp500 juta dari terdakwa Bernard Hasibuan melalui stafnya, Nur Widayat.
Tekanan Warga Pati
Kasus hukum yang menjerat Sudewo menambah panjang daftar sorotan publik terhadap dirinya. Dalam beberapa hari terakhir, ribuan warga Pati turun ke jalan menuntut Bupati Sudewo mundur dari jabatannya.
Unjuk rasa besar-besaran yang digelar Rabu (13/8/2025) itu dipicu kebijakan kenaikan pajak daerah hingga 250 persen, yang dinilai memberatkan masyarakat.
Aksi protes melibatkan massa dari berbagai kecamatan yang memadati pusat kota, membawa poster dan spanduk bertuliskan tuntutan pengunduran diri.
Dengan proses penyidikan KPK yang terus berjalan, nasib politik Sudewo kini berada di ujung tanduk. Publik menanti, apakah ia akan menghadapi jerat hukum atau mampu membuktikan dirinya tidak bersalah.
***
Sumber: Kompas.