Foto, Grand final Pemilihan Duta Anti Narkotika tingkat pelajar di pendapa RA. Kartini Jepara. |
Queensha.id - Jepara,
Semangat perlawanan terhadap narkotika kembali bergema di kalangan pelajar Jepara. Barisan Anti Narkotika Nasional (BANN) Kabupaten Jepara menggelar Grand Final Pemilihan Duta Antinarkoba Tingkat Pelajar di Pendapa R.A. Kartini Jepara, Kamis (31/7/2025). Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian seleksi yang bertujuan membentuk generasi muda yang tangguh, sadar, dan aktif dalam melawan bahaya narkoba.
Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Kepala DP3AP2KB Jepara, Moh. Ali, yang hadir mewakili Bupati Jepara Witiarso Utomo. Turut hadir perwakilan Dinsospermades, Kodim 0719/Jepara, pengurus DPD BANN Jepara, para guru pendamping, finalis Duta Antinarkoba, serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Moh. Ali menyampaikan apresiasi tinggi dari Bupati Jepara terhadap terselenggaranya acara ini. Ia menyebut kegiatan tersebut sebagai langkah strategis dalam membentengi remaja Jepara dari pengaruh narkotika dan zat adiktif lainnya.
“Jadikan diri kalian pionir perubahan, baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun media sosial. Mari kita perkuat ketahanan remaja dan keluarga sebagai fondasi utama membangun Jepara yang Makmur, Unggul, Lestari, dan Religius (MULUS),” tegas Moh. Ali di hadapan para finalis.
Ajang pemilihan ini tidak hanya menguji wawasan peserta tentang bahaya narkoba, tetapi juga mengasah kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan kepekaan sosial mereka. Para finalis dituntut mampu menjadi agen perubahan dan contoh positif bagi lingkungan sekitarnya.
Ketua DPW BANN Provinsi Jawa Tengah, Aqidatun, juga hadir memberikan dukungan langsung. Ia memuji komitmen Kabupaten Jepara dalam membina generasi muda yang sadar narkoba.
“Duta Antinarkoba ini adalah perpanjangan tangan kami dalam menyuarakan pentingnya menjauhi narkoba hingga ke tingkat desa dan sekolah. Harapan kami, Jepara bisa menjadi teladan dan mengirimkan wakil terbaiknya ke tingkat provinsi,” ujar Aqidatun, yang dikenal sebagai tokoh pamomong di Jawa Tengah.
Grand Final ini tidak sekadar ajang seremonial, melainkan simbol kolaborasi antara pemerintah, sekolah, organisasi, dan masyarakat dalam upaya nyata mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Dengan hadirnya Duta Antinarkoba dari kalangan pelajar, diharapkan pesan-pesan anti narkoba bisa disampaikan lebih dekat dan menyentuh hati generasi muda.
Kini, tugas besar menanti para finalis: bukan hanya membawa gelar, tapi menjadi suara perubahan aktif, inovatif, dan inspiratif di tengah masyarakat.
***
Jum'at, 01 Agustus 2025.
Redaksi: Queensha Jepara.