Notification

×

Iklan

Iklan

Jelang Demo 13 Agustus, Gelombang Donasi untuk Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Terus Mengalir

Selasa, 12 Agustus 2025 | 11.15 WIB Last Updated 2025-08-12T04:17:33Z

Foto, tumpukan kardus air mineral di depan kantor Bupati Pati.

Queensha.id - Pati,


Meski kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen telah resmi dibatalkan, kekecewaan warga Pati belum mereda. Massa Aliansi Masyarakat Pati Bersatu kini mengalihkan fokus tuntutannya: mendesak Bupati Pati, Sudewo, untuk lengser dari jabatannya.


Pantauan di Alun-alun Pati pada Senin (11/8/2025) menunjukkan, dukungan terhadap gerakan ini kian membesar. Di posko Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, tumpukan kardus air mineral menggunung, hasil donasi warga dari berbagai daerah. Donasi tersebut memenuhi area mulai dari depan Pendopo Kabupaten Pati, sisi timur gedung DPRD, hingga kawasan Simpang Lima Pati.


Menurut perwakilan aliansi, Supriyono, jumlah donasi air mineral telah mencapai lebih dari 13 ribu kardus. “Ini murni bantuan dari masyarakat. Ada yang dari Pati sendiri, ada juga dari luar daerah seperti Kudus, Semarang, hingga Jepara,” ujarnya.


Selain air mineral, sejumlah spanduk protes juga terpasang di sekitar posko. Isi spanduk tegas menyerukan agar Bupati Sudewo mundur. Tulisan seperti “Bupati Pati Sudewo mundur secara ksatria atau dilengserkan rakyat secara paksa” dan “Pak Presiden Prabowo pecat Bupati Sudewo” menghiasi area aksi.


Bambang, salah satu warga yang ikut menyumbang, mengaku mengantarkan satu pikap penuh air mineral ke posko. “Saya empati dengan perjuangan mereka. Bupati Pati sudah sewenang-wenang dengan rakyatnya. Harapan saya, beliau mundur,” katanya.


Aliansi Masyarakat Pati Bersatu menyebut lebih dari 50 ribu orang dipastikan akan turun ke jalan pada 13 Agustus mendatang. Aksi besar ini disebut sebagai langkah akhir untuk memaksa Bupati Sudewo meninggalkan jabatannya.


“Alhamdulillah sudah fix. Tinggal eksekusi. Tuntutannya jelas: Bupati Pati Sudewo mengundurkan diri secara ksatria, atau dilengserkan secara paksa oleh masyarakat,” tegas Supriyono.


Demo 13 Agustus diprediksi menjadi salah satu aksi massa terbesar di Pati dalam beberapa tahun terakhir, dengan gelombang dukungan dan donasi yang terus mengalir hingga H-1 pelaksanaan.


***

Sumber: BS.

(Queensha Jepara | 11 Agustus 2025)


×
Berita Terbaru Update