Notification

×

Iklan

Iklan

Tragedi Rumah Tangga Ardiantono: Dari Pernikahan Impian, Skandal, hingga Akhir Hidup Tragis

Sabtu, 09 Agustus 2025 | 07.07 WIB Last Updated 2025-08-09T00:09:33Z


Foto, rumah keluarga Ardiantono di Jakarta Barat.

Queensha.id - Jakarta,


Pernikahan yang seharusnya menjadi gerbang kebahagiaan justru berubah menjadi awal dari rangkaian tragedi dalam hidup Ardiantono Wahab (32). Pengusaha sukses asal Jakarta itu, yang dikenal sebagai anak tunggal dari almarhumah Bu Romlah Rismaya, harus menelan pahitnya perceraian, kehilangan orang tua, hingga berakhir pada kematian akibat penyakit yang dideritanya.



Awal Pernikahan yang Menjanjikan


Awal 2015, Ardiantono atau Tono memenuhi permintaan ibunya untuk menikah. Pilihan jatuh pada Nirmala, gadis cantik dan berpendidikan yang dianggap cocok oleh keluarganya.


Pernikahan sederhana mereka berlangsung khidmat dan penuh senyum. Namun, di balik momen bahagia itu, Tono memendam kegelisahan. Pada malam pertama, ia mengalami gangguan kesehatan yang membuatnya tak mampu berhubungan layaknya pasangan suami istri.


Kondisi tersebut berlanjut hingga berhari-hari. Nirmala, yang dikenal lembut dan penyayang, merawat suaminya tanpa keluh. Namun Tono terus mencari alasan untuk menghindari keintiman.



Rahasia yang Terungkap


Hingga suatu hari, tepat sebulan setelah pernikahan, rahasia Tono terungkap. Dion Warmawan, seorang pria asal Riau, datang ke rumah. Di hadapan Nirmala, ia dan Tono terlihat berciuman.


Nirmala yang syok langsung menggugat cerai. Skandal itu pun sampai ke telinga sang ibu. Tak sanggup menahan malu dan kecewa, Bu Romlah jatuh sakit hingga meninggal dunia.



Masa Lalu yang Kelam


Dari penelusuran warga, Tono diduga mulai terlibat hubungan sesama jenis setelah suatu malam di sebuah kafe, ia dicekoki minuman keras hingga mabuk berat, lalu disetubuhi Dion. Sejak saat itu, hubungan mereka berlanjut diam-diam.


Bukannya bertaubat setelah bercerai, Tono justru pindah rumah dan tinggal bersama Dion. Hubungan mereka akhirnya digerebek warga, dan Tono diusir dari rumah pasangannya.



Akhir Hidup yang Tragis


Tono memilih menjual rumah lamanya karena tak tahan dengan status duda sekaligus stigma sebagai gay. Uang hasil penjualan digunakan untuk biaya pengobatan setelah ia didiagnosis mengidap HIV.


Lima tahun kemudian, penyakit itu merenggut nyawanya. Ia meninggal dunia dalam kondisi jauh dari keluarga dan tanpa pendamping hidup.


Kisah Ardiantono menjadi peringatan pahit bahwa jalan hidup yang keliru, dibumbui kebohongan dan pengkhianatan, bisa berujung pada kehilangan segalanya baik keluarga, kehormatan, dan nyawa.


***

Queensha Jepara
8 Agustus 2025


×
Berita Terbaru Update