Foto, berdoa dengan khusyuk diatas sajadah. |
Queensha.id - Edukasi Islam,
Bagi umat Islam, berdoa bukan sekadar rutinitas spiritual, melainkan wujud ketaatan kepada Allah SWT dan sarana untuk menyampaikan harapan, cita-cita, maupun permohonan. Namun, sebagaimana ibadah lainnya, doa juga memiliki adab yang perlu diperhatikan agar lebih mustajab.
Imam Al-Ghazali, seorang ulama besar dalam Islam, melalui karyanya Ihya Ulumiddin menjelaskan 10 adab berdoa yang dapat diamalkan oleh setiap muslim. Panduan ini tidak hanya menekankan tata cara lahiriah, tetapi juga kondisi batin yang penuh ketundukan.
1. Memilih Waktu Mulia
Doa lebih mustajab jika dipanjatkan pada waktu-waktu istimewa, seperti hari Arafah, bulan Ramadan, hari Jumat, serta sepertiga malam terakhir.
2. Berdoa di Kondisi Istimewa
Selain waktu, kondisi tertentu juga menjadi momen mustajab, seperti ketika turun hujan, saat berpuasa, setelah shalat fardhu, serta di antara azan dan iqamat.
3. Menghadap Kiblat
Berdoa sebaiknya dilakukan sambil menghadap kiblat, mengangkat tangan, menundukkan pandangan, lalu mengusap wajah setelah selesai berdoa.
4. Bersuara Lirih
Allah memerintahkan agar doa dilakukan dengan suara lembut penuh kerendahan hati, bukan dengan lantang yang menunjukkan kesombongan.
5. Menghindari Sajak
Doa tidak perlu dipaksakan dalam bentuk rangkaian kata indah. Sederhana, tulus, dan penuh keikhlasan justru lebih disukai Allah.
6. Hati yang Khusyuk
Kekhusyukan menjadi inti doa. Dengan penuh harap dan takut kepada Allah, doa akan lebih bermakna dan tulus.
7. Yakin Akan Dikabulkan
Doa harus diiringi keyakinan penuh bahwa Allah Maha Kuasa mengabulkan permohonan hamba-Nya. Keraguan justru bisa menghalangi terkabulnya doa.
8. Penuh Kesungguhan
Keseriusan dalam berdoa dapat ditunjukkan dengan tidak tergesa-gesa menuntut jawaban dan mengulang doa minimal tiga kali.
9. Membuka dengan Hamdalah dan Shalawat
Doa sebaiknya diawali dengan memuji Allah dan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebelum masuk pada inti permohonan.
10. Tobat dan Ikhlas
Adab batin yang paling penting adalah bertaubat, mengembalikan hak orang yang terzalimi, serta menghadapkan hati sepenuhnya kepada Allah.
Imam Al-Ghazali menegaskan, doa yang disertai keikhlasan dan tobat tulus lebih dekat untuk dikabulkan. Ia bahkan menyinggung kisah di zaman Nabi Musa, ketika doa Bani Israil untuk meminta hujan belum terkabul karena adanya dosa di tengah-tengah mereka.
Dengan memahami dan mengamalkan sepuluh adab ini, doa seorang muslim bukan hanya menjadi permohonan, tetapi juga jalan untuk lebih dekat dengan Allah SWT. Harapan, cita-cita, serta impian pun insyaAllah akan terwujud dengan rida-Nya.
***