Notification

×

Iklan

Iklan

Cinta Tak Bisa Dimakan, Uang Jadi Pertimbangan Serius Perempuan Modern

Jumat, 12 September 2025 | 14.31 WIB Last Updated 2025-09-12T07:32:55Z

Foto, ilustrasi pasangan suami istri yang bertengkar masalah ekonomi.

Queensha.id - Edukasi Sosial,


“Apakah hanya mau makan cinta?” Kalimat itu sering sekali terdengar di telinga, terutama ketika bicara soal hubungan asmara. Nyatanya, cinta memang penting, tapi hidup juga butuh uang.


Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Family and Marriage di Amerika Serikat mengungkap fakta menarik: perempuan modern semakin sulit menemukan pasangan yang cocok secara finansial. Penelitian ini bahkan menyebut penurunan angka pernikahan terjadi karena berkurangnya jumlah laki-laki yang dianggap “menarik secara finansial”.


“Sebagian besar perempuan Amerika berharap menikah, tetapi jumlah laki-laki yang mapan saat ini dinilai semakin sedikit dan itu memengaruhi secara tidak langsung ke angka pernikahan di Amerika,” jelas penulis utama penelitian, Daniel Lichter, dikutip dari Metro.


Fenomena ini seolah menggeser paradigma lama bahwa cinta bisa mengalahkan segalanya. Kini, cinta tetap penting, tetapi stabilitas ekonomi juga jadi syarat agar hubungan bisa bertahan lama.



Suara Perempuan


Seorang gadis cantik asal Semarang, Putri Anindya (24), memberikan pandangannya.


“Buat saya, cinta itu wajib ada. Tapi kalau cuma cinta tanpa rencana hidup yang jelas, sama saja bohong. Saya tidak minta harus kaya raya, tapi minimal laki-laki punya tanggung jawab dan usaha. Hidup itu butuh uang, dan realistis itu bukan berarti matre,” ujarnya, Jum'at (12/9/2025).



Suara Laki-laki


Namun di sisi lain, laki-laki pun merasa beban ekonomi sering kali membuat mereka minder untuk memulai hubungan serius. Bahkan, ada yang merasa harus “mapan dulu” sebelum berani melamar.


Rizky Pradana (27), seorang pegawai swasta asal Kudus, mengungkapkan keresahannya.


“Kadang rasanya berat, seolah ukuran cinta itu ditentukan dari isi rekening. Padahal kami juga berjuang. Tidak semua laki-laki lahir dari keluarga berada. Jadi kalau harus mapan dulu baru menikah, ya bisa-bisa nikahnya entah kapan,” katanya.


Rizky menegaskan, dirinya setuju bahwa tanggung jawab finansial penting, tetapi tidak seharusnya menjadi penghalang mutlak. Menurutnya, membangun rumah tangga justru bisa dilakukan dengan bertumbuh bersama, bukan menunggu salah satu pihak benar-benar mapan.


***

×
Berita Terbaru Update