Notification

×

Iklan

Iklan

Matematika Tersulit: Rp 2 Juta Dibagi 30 Hari, Begini Kata Ahli Keuangan

Jumat, 19 September 2025 | 20.26 WIB Last Updated 2025-09-19T13:27:56Z

Foto, dikutip dari unggahan akun media sosial.

Queensha.id - Edukasi Sosial,


Media sosial tengah diramaikan unggahan bernada satir tentang sulitnya mengatur gaji bulanan. Dalam postingan akun Instagram @bang** pada Rabu (17/9/2025), tertulis kalimat sederhana namun penuh makna:


“Matematika tersulit adalah Rp 2 juta dibagi 30 hari.”


Unggahan itu pun menuai banyak respons warganet. Sebagian besar mengaku relate dengan kondisi tersebut, di mana gaji Rp 2 juta per bulan terasa sangat pas-pasan untuk menutupi kebutuhan pokok.


Nakes, 2jt/bulan, hidup di rantau, dibagi buat kost, makan, orangtua. Kalau ada sisa, sedikit ditabung,” tulis akun @devi**.


Dituntut kerja keras untuk melanjuti hidup,” timpal akun @mhmmad***.


Fenomena ini kemudian memunculkan pertanyaan: bagaimana cara bijak membagi gaji Rp 2 juta agar tetap bisa bertahan sebulan penuh?



Rumus Ideal Pembagian Gaji


Financial planner dari Finansia Consulting, Eko Endarto, menegaskan bahwa kunci utama bukan soal cukup atau tidak, melainkan bagaimana menetapkan skala prioritas.


“Kalau bicara cukup atau enggak, jawabannya enggak akan pernah cukup. Karena pengeluaran itu sifatnya tak terbatas. Maka kita yang harus mencukupkan,” ujar Eko saat dihubungi, Kamis (18/9/2025).


Eko membagi alokasi gaji dengan rumus sederhana:


  • 50 persen untuk konsumsi pokok
  • 30 persen untuk cicilan utang (jika ada)
  • 10 persen investasi
  • 10 persen proteksi (asuransi/tabungan darurat)


Menurutnya, pola ini memberi kelonggaran besar di pos konsumsi, asalkan didahulukan kebutuhan primer.



Pembagian Menurut Skala Prioritas


Senada, perencana keuangan Andy Nugroho dari Advisors Group menilai alokasi Rp 2 juta bisa lebih realistis dengan tiga prioritas utama:


  1. Prioritas pertama (50%): kebutuhan wajib seperti kos/kontrakan, cicilan kredit, listrik, air, hingga uang sekolah anak.
  2. Prioritas kedua (40%): kebutuhan penting tapi bisa diatur ulang, seperti makan harian, transportasi, kuota internet, toiletries, dan tabungan.
  3. Prioritas ketiga (10%): kebutuhan kesenangan, misalnya jajan atau hiburan.


Andy menambahkan, angka-angka ini bisa disesuaikan. Misalnya, bagi yang masih tinggal dengan orangtua tanpa cicilan, porsi menabung bisa diperbesar hingga 30 persen.



Hal yang Perlu Dihindari


Meski terlihat sederhana, Eko mengingatkan ada jebakan pengeluaran kecil yang justru menggerus keuangan bulanan, atau biasa disebut latte factor.


“Misalnya tiap hari keluar Rp 5.000 buat gorengan, Rp 2.500 buat rokok ketengan. Kalau dihitung sebulan, jumlahnya bisa besar,” jelasnya.


Selain itu, ia menekankan pentingnya menghindari utang konsumtif. “Kalau gaji pas-pasan, fokuslah pada kewajiban dan kebutuhan, jangan dulu keinginan,” tegasnya.



Hidup dengan Rp 2 Juta, Bisa?


Meski terlihat mustahil, para ahli sepakat bahwa kuncinya ada pada mindset dan disiplin. Dengan manajemen keuangan yang baik, bahkan gaji pas-pasan sekalipun tetap bisa mencukupi kebutuhan.


Namun, diskusi warganet soal “matematika tersulit” ini sekaligus menjadi cermin betapa mahalnya biaya hidup saat ini, khususnya di kota-kota besar.


***

×
Berita Terbaru Update