Foto, ilustrasi. Seorang perempuan yang iri dengan temannya. |
Queensha.id - Edukasi Sosial,
Dalam kehidupan sehari-hari, rasa iri sering muncul di tengah pergaulan sosial. Ada saja orang yang merasa tidak senang melihat keberhasilan atau kebahagiaan orang lain. Fenomena ini bisa menimpa siapa saja—baik di lingkungan pertemanan, keluarga, maupun pekerjaan. Pertanyaannya, bagaimana cara menyikapi orang yang iri terhadap kita?
Cara Menyikapi Orang yang Iri
Menghadapi orang yang iri membutuhkan ketenangan dan kebijaksanaan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain:
- Tetap bersikap tenang dan tidak terpancing emosi. Jangan sampai iri orang lain membuat kita ikut membenci.
- Jaga sikap rendah hati. Hindari menunjukkan keberhasilan secara berlebihan di depan orang yang mudah iri.
- Bangun komunikasi baik. Kadang rasa iri muncul karena salah paham atau kurangnya kedekatan.
- Doakan kebaikan untuknya. Cara ini diajarkan Islam agar hati kita tetap bersih.
Cara Menanggapi dengan Bijak
Menanggapi orang yang iri tidak harus dengan perlawanan. Justru, tanggapan terbaik adalah dengan menunjukkan akhlak yang baik. Misalnya dengan tetap menyapa, membantu saat ia butuh, atau menunjukkan sikap ramah. Hal ini tidak hanya meredakan iri, tapi juga menjaga nama baik diri sendiri.
Supaya Tidak Ada yang Iri pada Diri Kita
Rasa iri orang lain memang sulit dikendalikan. Namun, ada langkah yang bisa dilakukan agar tidak memancing iri:
- Hidup sederhana dan tidak pamer. Hindari sikap suka memamerkan harta, prestasi, atau kebahagiaan berlebihan di media sosial maupun kehidupan nyata.
- Berbagi rezeki. Membantu orang sekitar bisa mengurangi kecemburuan sosial.
- Selalu rendah hati. Keberhasilan lebih dihargai ketika dibarengi sikap tulus dan tidak sombong.
Pandangan Islam tentang Iri
Dalam Islam, iri hati (hasad) adalah penyakit hati yang berbahaya. Rasulullah SAW bersabda: “Hati-hatilah kalian terhadap hasad, karena hasad memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud).
Islam menganjurkan umatnya untuk menjauhi iri, karena dapat merusak persaudaraan, menutup pintu rezeki, dan mengundang murka Allah SWT.
Solusi Menghadapi Iri
- Perkuat iman dan tawakal. Yakin bahwa rezeki sudah diatur Allah dan tidak akan tertukar.
- Tingkatkan kesabaran. Anggap iri orang lain sebagai ujian untuk lebih dewasa.
- Perbanyak doa dan dzikir. Membentengi diri agar tidak terpengaruh aura negatif dari orang iri.
- Berbuat baik lebih banyak. Kebaikan dapat meredam kebencian dan menginspirasi orang lain.
Tanggapan Ulama Indonesia
KH. Quraish Shihab menjelaskan bahwa iri hati sejatinya lahir dari kelemahan iman dan kurangnya rasa syukur. Menurut beliau, cara terbaik menanggapi orang yang iri adalah dengan menguatkan rasa syukur dan tetap memberi manfaat bagi sesama.
Sementara itu, KH. Said Aqil Siradj pernah menyampaikan bahwa iri hati bukan hanya merugikan orang lain, tapi juga merusak jiwa pelakunya sendiri. Karena itu, setiap Muslim diajak untuk lebih fokus memperbaiki diri ketimbang melihat kekurangan orang lain.
Jadi, rasa iri adalah hal yang nyata dalam kehidupan sosial, namun bisa dihadapi dengan sikap tenang, rendah hati, dan selalu mendekatkan diri kepada Allah. Dengan begitu, iri orang lain tidak akan menjadi batu sandungan, melainkan justru menjadi ladang kesabaran dan pahala.
***