 |
| Foto, perempuan hijab cantik. |
Queensha.id - Jepara,
Memiliki pasangan yang berparas cantik, ramah, dan disukai banyak orang memang bisa menjadi kebanggaan tersendiri. Namun, di balik itu, muncul pula tantangan besar: bagaimana cara mempertahankan kepercayaan dalam hubungan sekaligus menyelidiki kebenaran di balik perhatian orang-orang di sekitar?
Fenomena ini kerap terjadi di kalangan anak muda maupun pasangan dewasa. Seorang psikolog hubungan, Ratri Ayuningtyas, menyebutkan bahwa rasa cemburu adalah hal wajar, tetapi jika tidak diimbangi dengan komunikasi yang sehat, hubungan bisa retak.
Menjaga Hubungan dengan Kepercayaan
Menurut Ratri, kunci pertama untuk mempertahankan pasangan yang digandrungi banyak laki-laki adalah percaya diri.
"Pasangan memilih kita bukan tanpa alasan. Kalau kita terus-terusan merasa kalah saing, justru hubungan itu yang akan rapuh," ungkapnya.
Selain itu, komunikasi terbuka mengenai batasan interaksi dengan lawan jenis juga sangat penting. Dengan begitu, pasangan tidak merasa terkekang namun tetap menunjukkan sikap saling menghargai.
Menyelidiki Tanpa Menyakiti
Di sisi lain, tak sedikit orang merasa perlu menyelidiki pasangan ketika muncul tanda-tanda mencurigakan. Namun, menyelidiki bukan berarti membuntuti atau memata-matai secara berlebihan.
Cara sehat yang bisa dilakukan misalnya:
- Memperhatikan konsistensi cerita pasangan.
- Mengenal lingkaran pertemanannya, sehingga tahu siapa saja orang yang paling dekat.
- Mengajak bicara secara dewasa jika ada hal yang mengganjal.
"Jangan sampai penyelidikan berubah jadi kontrol berlebihan. Itu justru bisa membuat pasangan menjauh," tambah Ratri.
Realita di Lapangan
Di Jepara, beberapa pasangan muda mengaku sempat goyah karena salah satu pihak merasa tidak percaya diri saat kekasihnya banyak dipuji atau didekati orang lain. Namun, mereka bisa bertahan karena memilih untuk berdialog dan menguatkan rasa saling percaya.
Akhirnya, mempertahankan pasangan yang disukai banyak orang bukanlah perkara mengurung atau membatasi, melainkan bagaimana membangun rasa percaya, komunikasi sehat, dan kedewasaan dalam bersikap.
***
