Notification

×

Iklan

Iklan

Tangkal Abrasi, 1.000 Bibit Mangrove Ditanam di Pesisir Kedungmalang Jepara

Jumat, 12 September 2025 | 17.10 WIB Last Updated 2025-09-12T10:13:03Z

Foto, Kapolres Jepara, AKBP Erick Budi Santoso dan Bupati Jepara, Witiarso Utomo serta Letkol arm Khoirul Cahyadi penanaman seribu bibit Mangrove.

Queensha.id - Jepara,


Ancaman abrasi di wilayah pesisir Jepara kian nyata. Salah satunya melanda Desa Kedungmalang, Kecamatan Kedung, yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Demak. Untuk mencegah dampak lebih parah, seribu bibit mangrove ditanam di pesisir Kedungmalang pada Jumat (12/9/2025).


Aksi penghijauan ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari Bupati Jepara Witiarso Utomo, Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso, Dandim 0719/Jepara Letkol Arm Khoirul Cahyadi, jajaran Forkompinda, Kepala OPD, para camat, hingga masyarakat Kedungmalang.


Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Pemkab Jepara, Cabang Dinas Kelautan Wilayah Timur DPK Provinsi Jawa Tengah, serta Cabang Dinas Kehutanan II Pati DLHK Jawa Tengah.



Komitmen Bersama Menjaga Lingkungan


Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso melalui Kasihumas AKP Dwi Prayitna menegaskan, penanaman mangrove menjadi langkah penting untuk menjaga keseimbangan alam.


“Penanaman ini adalah bentuk pelestarian sumber air, menahan abrasi, sekaligus mengurangi pemanasan global. Mari kita biasakan menanam pohon sebagai tindakan preventif dalam menjaga kelestarian sumber daya alam,” ujarnya.


Ia menambahkan, keterlibatan Polri dalam kegiatan tersebut juga bagian dari pengabdian untuk negeri. “Hutan memberikan oksigen, menyerap karbon dioksida, dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia serta lingkungan. Dengan menanam pohon baru, kita memberi dampak positif untuk masyarakat sekitar,” tandasnya.



Tindak Lanjut Aspirasi Warga


Bupati Jepara Witiarso Utomo menyampaikan, aksi tanam mangrove ini merupakan tindak lanjut dari program Bupati Ngantor di Desa di Kecamatan Kedung. Saat itu, banyak warga melaporkan wilayah pesisir mereka semakin tergerus abrasi hingga mengancam pemukiman dan perekonomian.


“Ini salah satu solusi yang kita lakukan. Tapi setelah ditanam, mangrove harus dijaga agar bisa tumbuh rimbun. Manfaatnya bukan hanya menahan abrasi, tapi juga bagi lingkungan dan perekonomian warga,” jelas Bupati.


Menurutnya, mangrove yang tumbuh baik akan menjadi habitat biota laut, sehingga mendukung keberlanjutan ekosistem sekaligus memberi peluang ekonomi melalui pemanfaatan hutan mangrove.



Dilanjutkan dengan Ribuan Bibit Baru


Tak berhenti di 1.000 bibit, penanaman mangrove akan berlanjut. Pada Oktober 2025, sebanyak 6.000 bibit akan kembali ditanam di pesisir Kedungmalang, sejalan dengan program Mageri Segoro yang dicanangkan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.


Bupati juga mengungkapkan rencana tahun depan, yakni penanaman 15 ribu bibit mangrove hasil kolaborasi dengan Pemprov Jateng. “Titik-titik penanaman masih akan dibahas, tapi kawasan yang terancam abrasi tetap menjadi prioritas,” ujarnya.



Menjaga Pesisir, Menjaga Masa Depan


Selain Desa Kedungmalang, sejumlah wilayah lain di Kecamatan Kedung juga berpotensi terdampak abrasi, seperti Desa Tanggultlare, Kalianyar, Panggung, Bulakbaru, hingga Surodadi.


Karena itu, upaya menanam mangrove dinilai krusial. Selain menjaga pesisir dari abrasi, hutan mangrove juga berperan dalam mitigasi perubahan iklim.


“Mari kita bersama-sama menjaga pesisir Jepara agar tetap lestari,” pesan Bupati Witiarso.


***