 |
| Foto, kampus virtual UIPM. |
Queensha.id - Jakarta,
Universal Institute of Professional Management (UIPM) menegaskan komitmennya sebagai lembaga pendidikan tinggi berbasis teknologi yang fokus menghadirkan akses belajar bagi semua kalangan, khususnya masyarakat miskin, pengungsi, korban perang, dan warga di negara-negara tertinggal.
Di tengah regulasi di banyak negara, termasuk Indonesia, yang masih mewajibkan kampus fisik dengan standar lahan dan gedung tertentu, UIPM mengambil jalan berbeda. Institusi ini memilih format 100% online melalui virtual campus, sejalan dengan visi global untuk menghadirkan pendidikan yang inklusif, terjangkau, dan berkeadilan.
Akses Tanpa Batas
Melalui model daring, mahasiswa dari seluruh dunia dapat menempuh pendidikan tanpa terikat lokasi. Kebijakan ini sangat krusial bagi mereka yang hidup di wilayah konflik, daerah terpencil, atau negara dengan keterbatasan infrastruktur pendidikan tinggi.
Inklusivitas dan Keadilan Sosial
UIPM menegaskan bahwa pendidikan adalah hak semua manusia. Model online learning menghapus hambatan ekonomi yang kerap membatasi masyarakat miskin untuk mengakses universitas konvensional. Dengan demikian, kelompok rentan memiliki peluang yang sama untuk belajar dan berkembang.
Efisiensi dan Keberlanjutan
Tanpa kebutuhan pembangunan gedung dan fasilitas fisik, UIPM mengarahkan sumber daya pada pengembangan kurikulum, riset global, dan inovasi teknologi pembelajaran. Pendekatan ini sekaligus mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Quality Education) dan SDG 10 (Reduced Inequalities).
Transformasi Digital Pendidikan
UIPM memposisikan diri sebagai pionir kampus virtual dengan memanfaatkan berbagai teknologi, mulai dari Learning Management Systems, platform Second Life, hingga inovasi digital terbaru. Hal ini selaras dengan misi DPIDG (Division for Public Institutions and Digital Government) UN DESA dalam mendorong transformasi digital yang inklusif di sektor pendidikan.
Melampaui Batas Negara
Dalam pernyataannya, UIPM menegaskan pilihan untuk tidak membangun kampus fisik bukanlah kelemahan, melainkan strategi sadar agar pendidikan bisa menjangkau lintas negara, tanpa terikat batas geografis maupun infrastruktur tradisional.
“Dengan model ini, UIPM berkomitmen menjadi jembatan pendidikan dunia, menghadirkan kesempatan belajar bagi semua manusia, khususnya mereka yang paling membutuhkan,” tegas lembaga tersebut dalam keterangan resminya.
***
