Foto, tangkap layar dari unggahan akun tiktok @ninastevani5. |
Queensha.id - Jepara,
Sebuah video di akun TikTok @ninastevani5 mendadak viral setelah menampilkan keluhan seorang perempuan bernama Nina, warga Kelurahan Kauman, Kecamatan Jepara Kota, Kabupaten Jepara. Dalam video berdurasi 1 menit 9 detik itu, Nina dengan tegas menyuarakan kekecewaannya terhadap dugaan perilaku suaminya yang bekerja di sebuah koperasi atau dikenal warga dengan sebutan bank plecit (bank titil).
Dengan menggunakan bahasa Jawa khas Jepara yang ia terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Nina menceritakan pengalaman pahit yang menimpa nasabah koperasi tempat suaminya bekerja.
“Kemarin ada nasabah dari suamiku yang bilang sama aku, ‘Mbak Nina, suamimu kerja di bank plecit lagi ya?’… hati-hati kalau kalian ditagih suamiku. Soalnya beberapa kali kalau orang bayar, tidak dilaporkan ke kantor,” ucap Nina dalam unggahannya.
Ia juga mengingatkan nasabah agar selalu menyimpan bukti pembayaran berupa kertas tagihan. Hal ini, menurutnya, untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu muncul tuduhan belum membayar angsuran.
Tuduhan: Uang Koperasi Disalahgunakan
Lebih jauh, Nina menyebut bahwa suaminya kerap menyalahgunakan uang koperasi maupun dana nasabah. “Uang koperasi dipakai untuk main perempuan dan main judi online,” katanya lantang.
Ia menambahkan, ada kasus di mana tetangganya sudah rutin membayar angsuran selama lima bulan. Namun, tiba-tiba didatangi oleh supervisor koperasi yang menyatakan nasabah tersebut menunggak. Padahal, nasabah itu masih menyimpan bukti pembayaran.
“Nasabah itu sebenarnya sudah lunas. Tapi BPKB motor yang dijadikan jaminan tidak kunjung dikembalikan. Baru ketahuan kalau BPKB itu malah dipakai suamiku untuk ambil pinjaman,” bebernya.
Harapan Sang Istri
Meski keluhannya kini viral, Nina mengaku siap menghadapi risiko. Ia menyatakan tidak masalah jika videonya menjadi perhatian publik. “Iya nggak apa-apa, biar viral,” ujarnya.
Dalam keterangannya, Nina menyampaikan tiga harapan utama:
- Suaminya tetap bertanggung jawab atas perbuatannya.
- Ada niat untuk berubah.
- Warga tidak lagi mengambil pinjaman koperasi melalui perantara suaminya.
Fenomena “Bank Plecit”
Di sejumlah daerah, termasuk Jepara, bank plecit atau bank titil menjadi istilah populer untuk menyebut lembaga keuangan nonformal yang menerapkan sistem kredit harian atau mingguan dengan bunga tinggi. Keberadaannya kerap menuai kontroversi karena rawan disalahgunakan, baik oleh oknum petugas maupun karena beban bunga yang memberatkan masyarakat.
Kasus yang diungkap Nina pun kini menjadi sorotan publik, tak hanya karena menyangkut rumah tangganya, tetapi juga karena membuka tabir potensi penyelewengan dana yang merugikan nasabah.
***
Sumber: Akun Tiktok.