Notification

×

Iklan

Iklan

Aqua Dituding Gunakan Sumur Bor, Perusahaan Klaim Air Pegunungan: Warganet Bilang “Au Ah Gelap”

Kamis, 30 Oktober 2025 | 22.57 WIB Last Updated 2025-10-30T16:07:34Z

Foto, dikutip dari berbagai sumber unggahan di media sosial.


Queensha.id - Jakarta,


Polemik soal sumber air minum merek Aqua kembali memanas. PT Tirta Investama, selaku perusahaan yang memproduksi Aqua, membantah tudingan bahwa air yang digunakan berasal dari sumur bor dalam, bukan dari sumber pegunungan seperti yang selama ini diklaim.


Direktur Komunikasi Korporat Aqua, Vera Galuh Sugijanto, menegaskan bahwa air yang digunakan Aqua berasal dari sumber mata air pegunungan alami, bukan air tanah hasil pengeboran.


“Kami memiliki studi geologi dan hidrogeologi yang membuktikan bahwa sumber air Aqua berasal dari kawasan pegunungan yang terlindungi,” jelas Vera dalam keterangannya, Selasa (28/10/2025).


Namun, klarifikasi ini justru menimbulkan gelombang kritik baru dari masyarakat. Banyak warganet menilai penjelasan tersebut tidak konsisten dengan hasil inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di pabrik Aqua Subang beberapa waktu lalu.


Dalam video sidak yang sempat viral, perwakilan dari pihak pabrik Aqua di Subang justru menyebut bahwa air yang digunakan berasal dari sumur bor dalam yang bertolak belakang dengan klaim pusat perusahaan.



Reaksi Warganet: “Air Pegunungan Tapi Dibor?”


Video klarifikasi Aqua yang diunggah di Instagram RMOL News telah ditonton lebih dari 58 ribu kali, dan dibanjiri ribuan komentar sinis.


“Berasal dari air pegunungan tapi dibor. Au ah gelap,” tulis akun @al_miswar28.
“Selama kamu tinggal dekat gunung, kamu mau bikin sumur apa pun itu jadi air pegunungan, guys,” sindir akun lain @bagusproperty.


Bahkan, ada yang menantang balik pihak Aqua agar membuka hasil riset yang menjadi dasar klaim mereka.


“Bolehlah di-share hasil riset air bor sebagai air pegunungan?” tulis akun @raven_mocker.



Pengawasan dan Kritik Publik Meningkat


Polemik ini tak berhenti di media sosial. Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) berencana melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan keaslian sumber air yang digunakan Aqua. Langkah tersebut menyusul desakan publik dan tuntutan agar aparat penegak hukum (APH) memeriksa operasional Aqua di seluruh daerah, sebagaimana dilaporkan sejumlah media nasional.


Sementara itu, kalangan akademisi dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) turut menyoroti miskonsepsi istilah “air pegunungan”, yang sering kali disalahartikan secara komersial. Menurut para peneliti hidrologi BRIN, air yang diambil dengan metode pengeboran, meski lokasinya di area pegunungan, tetap dikategorikan sebagai air tanah dalam, bukan mata air alami.



Transparansi Jadi Tuntutan Publik


Publik kini menuntut transparansi penuh dari Aqua, baik terkait lokasi sumber air, metode pengambilan, maupun hasil uji ilmiah yang diklaim mendukung pernyataan perusahaan.


“Isu ini bukan sekadar soal air, tapi soal kepercayaan publik dan kejujuran korporasi,” ujar seorang pengamat kebijakan publik di Jakarta.


Polemik ini menjadi pelajaran penting bagi semua perusahaan air minum kemasan agar tidak sekadar menjual citra alam, melainkan juga menjaga integritas informasi yang diberikan kepada masyarakat.


***

Sumber: RMOL.id

Jepara, 30 Oktober 2025
Redaksi: Queensha Jepara