| Foto, Ketua DPJ, Prof. Mustaqim, dalam sambutannya menegaskan bahwa peran utama DPJ adalah mewadahi partisipasi masyarakat dalam pendidikan. |
Queensha.id - Jepara,
Dewan Pendidikan Jepara (DPJ) menggelar pertemuan dengan berbagai elemen pendidikan pada Selasa (30/9/2025) di Pendopo Kabupaten Jepara. Kegiatan ini bertujuan untuk menyerap aspirasi, memberikan ruang diskusi, serta mensosialisasikan visi-misi DPJ kepada masyarakat pendidikan di Kota Ukir.
Hadir dalam acara tersebut seluruh anggota DPJ, perwakilan Bupati Jepara, perwakilan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), serta Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Jepara. Pertemuan ini juga menjadi ajang ta’aruf antara pengurus DPJ dengan para pemangku kepentingan di bidang pendidikan.
DPJ sebagai Wadah Aspirasi
Ketua DPJ, Prof. Mustaqim, dalam sambutannya menegaskan bahwa peran utama DPJ adalah mewadahi partisipasi masyarakat dalam pendidikan. Hal ini dilakukan melalui pemberian pertimbangan, dukungan, dan pengawasan terhadap kebijakan yang sedang berjalan maupun kebijakan baru di Jepara.
“DPJ itu peran utamanya menjaring aspirasi dan menganalisis kebijakan pendidikan baik yang telah berlangsung maupun kebijakan yang akan diterapkan sebagai bahan pertimbangan para pemangku kebijakan,” ujar Prof. Mustaqim.
Ia juga mengajak audiens untuk menyampaikan berbagai problematika pendidikan di wilayah masing-masing, sekaligus mengusulkan solusi yang bisa ditindaklanjuti pemerintah.
Sorotan Materi: Mutu, Digital, dan Kokurikuler
Dalam sesi pemaparan, Prof. Mustaqim mengantarkan materi tentang strategi peningkatan mutu sekolah dan madrasah. Menurutnya, lembaga pendidikan bermutu hanya bisa terwujud jika ada komitmen kuat dari para stakeholders serta peningkatan kompetensi kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Sementara itu, Dr. Haryanto, M.Pd.I, M.Hum. menyoroti urgensi literasi digital di era teknologi. Ia menyebut literasi digital sebagai keterampilan kunci abad ke-21 yang mendukung kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas. Selain itu, literasi digital juga penting agar pelajar maupun pendidik mampu berpartisipasi secara etis, aman, dan aktif dalam masyarakat berbasis teknologi, serta terhindar dari ancaman penipuan, perundungan daring, maupun penyalahgunaan data pribadi.
Adapun Santi Andriyani, M.Pd. menekankan pentingnya kegiatan kokurikuler dalam pendidikan. Menurutnya, kegiatan ini berperan besar dalam mengembangkan deep learning yang mendukung keterampilan belajar abad ke-21. Meski masih ada tantangan seperti keterbatasan sumber daya dan resistensi perubahan, Santi yakin solusi komprehensif bisa mengoptimalkan penerapan kokurikuler di sekolah maupun madrasah.
Harapan untuk Pendidikan Jepara
Pada sesi tanya jawab, sejumlah peserta menyampaikan aspirasi agar DPJ lebih aktif menghadirkan terobosan dalam mengurai problematika pendidikan di Jepara. Salah satu yang banyak disoroti adalah perlunya pelibatan komite sekolah/madrasah dalam setiap diskursus kebijakan, sehingga solusi yang diambil benar-benar mencerminkan kebutuhan nyata masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan menjadi awal sinergi antara DPJ dengan berbagai elemen pendidikan, sehingga visi peningkatan mutu pendidikan di Jepara bisa tercapai secara menyeluruh.
***
Sumber: Hadepe/SB.