| Foto, bantuan langsung dari Bupati Jepara, Witiarso Utomo (perwakilan). |
Queensha.id - Jepara,
Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Jepara pada Selasa siang (21/10/2025) menimbulkan kerusakan cukup parah di beberapa titik. Di Desa Sinanggul, RT 26 RW 05, sebuah rumah milik Rahmadi, atau akrab disapa Mbah Londo, roboh diterjang angin.
Meski kerugian materi diperkirakan mencapai Rp25 juta, beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Nyaris Tertimpa Reruntuhan
Menurut keterangan warga sekitar, rumah milik Mbah Londo roboh saat hujan mengguyur deras disertai suara angin berderu. Sang pemilik rumah sempat menyadari tanda-tanda bahaya dari suara retakan di bagian atap, sehingga segera keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
“Tadi itu hujannya deras banget, anginnya juga muter. Mbah Londo sempat dengar gentingnya retak, langsung keluar. Nggak lama, atapnya ambruk semua,” tutur Sutarmi (43), salah satu warga yang ikut menolong di lokasi kejadian.
Reruntuhan menimpa hampir seluruh bagian rumah, terutama pada area dapur dan ruang tengah. Sejumlah perabot, peralatan dapur, serta dokumen penting milik keluarga ikut rusak parah.
Respons Cepat Pemerintah Daerah
Mengetahui kabar tersebut, Bupati Jepara Witiarso langsung merespons cepat melalui sambungan WhatsApp.
“Nanti biar ada tim yang datang meninjau lokasinya,” ujar Bupati singkat.
Tak lama berselang, ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan mengupayakan bantuan secepat mungkin bagi korban terdampak.
“Baik, kita akan usahakan secepat mungkin agar warga yang tertimpa musibah bisa mendapatkan bantuan,” tegasnya.
Selain Bupati, Ketua DPRD Jepara dan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) juga langsung berkoordinasi untuk menyalurkan bantuan logistik dan memastikan kebutuhan dasar korban terpenuhi.
Gotong Royong Warga dan Relawan
Warga sekitar bersama sejumlah relawan turut bahu membahu membantu membersihkan puing-puing bangunan. Beberapa pihak masyarakat juga mengirimkan bantuan berupa bahan makanan, selimut, pakaian, serta perlengkapan rumah tangga untuk meringankan beban Rahmadi.
Sementara menunggu proses perbaikan, Mbah Londo kini menumpang di rumah tetangganya, sambil menanti tindak lanjut bantuan dari pemerintah daerah.
“Saya bersyukur masih diberi keselamatan. Rumah bisa dibangun lagi, yang penting nyawa masih selamat,” ujar Rahmadi lirih saat ditemui di lokasi.
Cuaca Ekstrem Mulai Meningkat
BPBD Jepara mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem, terutama menjelang puncak musim penghujan di wilayah pesisir utara Jawa Tengah.
“Kami meminta masyarakat untuk segera mencari tempat aman jika angin mulai kencang, serta memperkuat struktur bangunan rumah agar lebih tahan terhadap terpaan cuaca,” ujar salah satu petugas BPBD di lapangan.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat Jepara akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi perubahan cuaca ekstrem. Musibah boleh datang tanpa diduga, tetapi sikap gotong royong dan kepedulian sosial tetap menjadi kekuatan utama warga Jepara dalam menghadapi setiap ujian.
***
Reporter: Tim Liputan Queensha Jepara
Editor: Vico Rahman.
Sumber: News Bidik, Wawancara warga, BPBD Jepara, Dinsospermades, dan dokumentasi lapangan.