Notification

×

Iklan

Iklan

Kebakaran Limbah Mebel di Sinanggul Jepara, Api Diduga Berasal dari Pembakaran Sampah

Senin, 06 Oktober 2025 | 15.41 WIB Last Updated 2025-10-06T08:43:21Z

Foto, kebakaran pada area limbah mebel di desa Sinanggul, Mlonggo, Jepara.


Queensha.id - Jepara,


Kebakaran melanda area limbah mebel di Desa Sinanggul, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Senin (6/10/2025) siang. Api diduga kuat berasal dari pembakaran sampah yang merambat ke tumpukan limbah mebel di sekitar lokasi.


Peristiwa itu pertama kali dilaporkan oleh Nurul Afandi (42), warga setempat, sekitar pukul 11.27 WIB. Petugas pemadam kebakaran dari Satpol PP dan Damkar Jepara segera bergerak cepat menuju lokasi kejadian. Dua unit armada dikerahkan, masing-masing dari Pos MAKO Jepara dan Pos Bangsri.


Tim yang berangkat terdiri dari tujuh personel, yaitu Teguh Iswanto, Bagus, Sofchan, Deni, Heru, Roliz, dan Didik M. Petugas tiba di lokasi pada pukul 11.38 WIB dan berhasil melakukan pemadaman total sekitar pukul 14.30 WIB.


Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Luas area yang terbakar diperkirakan mencapai 5 x 10 meter persegi, dengan taksiran kerugian material masih dalam pendataan pihak berwenang.


Kronologi kejadian bermula saat warga melakukan pembakaran sampah di sekitar area mebel. Api yang semula kecil kemudian merembet ke limbah kayu kering yang mudah terbakar hingga menimbulkan kobaran besar.


Kasatpol PP dan Damkar Kabupaten Jepara, Edi Marwoto, melalui anggota Damkar Teguh Iswanto, menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas pembakaran sampah di lingkungan sekitar.


“Cuaca panas dan angin kencang dapat memicu api cepat menyebar. Kami imbau masyarakat agar tidak membakar sampah sembarangan, apalagi di dekat bahan yang mudah terbakar seperti limbah kayu atau mebel,” tegas Teguh, Senin (6/10/2025).


Ia juga menambahkan bahwa pihak Damkar Jepara terus meningkatkan kesiapsiagaan dan patroli di wilayah rawan kebakaran, terutama di kawasan industri mebel dan pemukiman padat penduduk.


Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar selalu waspada dan menjaga keamanan lingkungan, mengingat musim kemarau masih berlangsung di sejumlah wilayah Kabupaten Jepara.


***