Notification

×

Iklan

Iklan

Kolaborasi Akademisi dan Polda Jateng Dorong Penguatan e-Policing di Era Digital

Kamis, 16 Oktober 2025 | 10.23 WIB Last Updated 2025-10-16T03:25:00Z

Foto, Karo SDM Polda Jateng Kombes Pol Noviana Tursanurohmad yang mewakili Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, serta para pejabat utama dan peserta dari jajaran Biro SDM.


Queensha.id – Kota Semarang,


Polda Jawa Tengah menerima kunjungan akademisi dari Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia dalam kegiatan Sosialisasi dan Pengabdian Masyarakat bertajuk “E-Policing dan Keteraturan”, yang digelar di Aula Lantai 2 Mapolda Jateng, Rabu (15/10/2025).


Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Kajian Ilmu Kepolisian (KIK) SKSG UI, dipimpin oleh Dr. Drs. Arthur Josias Simon Runturambi, M.Si., selaku Kaprodi KIK, bersama sejumlah dosen dan peneliti. Turut hadir Karo SDM Polda Jateng Kombes Pol Noviana Tursanurohmad yang mewakili Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, serta para pejabat utama dan peserta dari jajaran Biro SDM.


Dalam sambutannya, Karo SDM Kombes Pol Noviana Tursanurohmad menyampaikan apresiasi atas kolaborasi akademik tersebut. Menurutnya, kegiatan ini penting dalam mendukung peningkatan kualitas pelayanan dan profesionalisme Polri di tengah dinamika global yang semakin kompleks.


“Globalisasi membawa permasalahan sosial dan gangguan keamanan yang semakin kompleks. Kejahatan kini dilakukan secara sistematis, terorganisir, profesional, dan memanfaatkan teknologi modern. Karena itu, Polri harus mampu beradaptasi melalui pemanfaatan teknologi informasi serta sistem kerja yang transparan dan akuntabel,” ujarnya membacakan sambutan Kapolda Jateng.


Ia menjelaskan, penerapan e-Policing menjadi langkah strategis Polri dalam mewujudkan pelayanan publik yang cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel, informatif, dan mudah diakses. Layanan berbasis elektronik dinilai mampu meminimalisir potensi penyimpangan serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.


“Sistem pelayanan publik berbasis teknologi informasi dan big data diharapkan mampu menghilangkan potensi penyimpangan yang berujung pada pemerasan, penerimaan suap, maupun penyalahgunaan kewenangan,” tambahnya.


Lebih jauh, ia menegaskan bahwa pengembangan e-Policing merupakan bagian dari reformasi kultural internal Polri menuju Indonesia Emas 2045. Reformasi ini tak hanya soal peningkatan kecepatan layanan, tetapi juga pembenahan perilaku anggota dan penguatan nilai profesionalisme di tubuh kepolisian.


“Langkah ini merupakan bagian dari reformasi kultural internal, termasuk perbaikan perilaku anggota dan peningkatan kecepatan pelayanan,” tegasnya.


Sementara itu, Dr. Arthur Josias Simon Runturambi menuturkan, kegiatan sosialisasi dan penelitian yang dilakukan pihaknya bertujuan memberi kontribusi akademik dalam memperkuat konsep e-Policing dan keteraturan sosial.


Kegiatan ini dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan personel Polda Jateng sebagai responden. Dalam FGD tersebut dibahas berbagai aspek, mulai dari digitalisasi pelayanan kepolisian, etika profesi, hingga tantangan penegakan hukum di era teknologi.


Sinergi antara Polda Jateng dan Universitas Indonesia ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas sumber daya manusia Polri melalui riset dan pembelajaran berbasis akademik. Kolaborasi tersebut sekaligus menjadi bukti komitmen Polri dalam membangun pelayanan publik yang modern dan terpercaya.


Menanggapi kegiatan itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyebut kerja sama dengan dunia akademik sebagai langkah strategis membangun Polri yang terbuka dan adaptif terhadap perubahan zaman.


“Kolaborasi seperti ini menunjukkan bahwa Polri terus berbenah dan terbuka terhadap masukan akademik. Kami belajar bersama untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar semakin profesional dan dipercaya masyarakat,” tandasnya.



***

(Wartawan: Yusron | Queensha.id)

×
Berita Terbaru Update