| Foto, tangkap layar dari rekaman kamera cctv di dekat lokasi kejadian. Sumber Foto: RK. |
Queensha.id - Jepara,
Malang benar nasib dua pemuda asal Kabupaten Jepara yang merantau untuk bekerja di Kota Semarang. Niat hati mencari makan dan nongkrong di kawasan Kota Lama, keduanya malah menjadi korban aksi begal brutal di wilayah Semarang Timur, Rabu (22/10/2025) dini hari.
Peristiwa tersebut menimpa Yahya dan rekannya Rifki, sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu, keduanya baru saja keluar dari gudang tempat mereka bekerja di kawasan Tanah Mas. Mereka berniat mencari makan di sekitar Kota Lama, lalu beristirahat sejenak sebelum kembali pulang.
Namun, perjalanan mereka berubah mencekam saat melintas di Jalan Pattimura, tak jauh dari perempatan Citarum.
“Awalnya cuma berhenti sebentar buat nyumet rokok,” ujar Yahya kepada wartawan, Kamis (23/10/2025).
Tak lama berselang, dua orang pengendara motor berboncengan menghampiri mereka. Salah satu pelaku langsung merampas ponsel yang sedang dipegang Yahya. Yahya berusaha merebut kembali ponselnya, namun justru mendapat pukulan di bagian kepala.
“Saya diam saja, takut kalau mereka bawa senjata tajam. Saya sempat lari ke tengah jalan minta tolong, tapi tidak ada satu pun pengendara yang berhenti,” ujarnya lirih.
Motor Korban Dibawa Kabur
Dalam kepanikan, Yahya dan Rifki berusaha kabur ke arah berbeda. Rifki melarikan diri menggunakan motor Honda Beat bernopol K 3965 BBC, sementara Yahya berlari ke arah kawasan Kota Lama untuk mencari pertolongan.
Namun, malang tak dapat ditolak. Rifki justru kembali dihadang oleh sekelompok orang lain yang berpura-pura menolong.
“Katanya ada orang yang nyamperin teman saya, dikiranya mau nolong. Ternyata mereka bagian dari pelaku juga. Bahkan sempat mideo (merekam video) teman saya waktu dipukuli,” jelas Yahya.
Rifki pun dikeroyok dan digelandang ke tengah jalan. Ironisnya, kejadian tersebut terekam kamera CCTV, namun tak satu pun warga yang turun tangan menolong, meski beberapa pengendara tampak melintas di lokasi.
“Temanku ditendang dan dipukuli sampai motornya diambil. Dia sempat sembunyi di warteg karena takut banget,” tutur Yahya.
Aksi Terekam CCTV, Pelaku Diduga Tiga Orang
Rekaman CCTV memperlihatkan detik-detik penganiayaan dan perampasan tersebut. Para pelaku terlihat berjumlah tiga orang dan dua pelaku di motor pertama dan satu pelaku lain yang berpura-pura menolong sambil merekam kejadian.
Menurut keterangan korban, pelaku masih berusia muda, dengan salah satunya berpostur kecil dan satu lainnya tinggi besar. Setelah berhasil membawa kabur motor korban, mereka melarikan diri ke arah Citarum.
Diselamatkan Warga Sekitar
Setelah berhasil menyelamatkan diri, Yahya mencari bantuan di sekitar Museum Kota Lama. Beruntung, dua warga yang melintas di kawasan Bubakan menghampirinya dan menolong.
“Saya ditolong dua orang, dibawa ke rumahnya biar aman. Saya kasih HP biar mereka percaya kalau saya korban,” ucapnya.
Setelah menghubungi Rifki melalui panggilan telepon, Yahya dijemput menuju lokasi persembunyian Rifki. Keduanya lalu diantar pulang dan pagi harinya melapor ke Polsek Semarang Timur.
Korban Minta Keadilan
Kedua korban berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap para pelaku dan mengembalikan motor yang menjadi alat transportasi utama mereka untuk bekerja.
“Motor itu buat kerja, jadi harapan kami bisa ditemukan lagi. Semoga pelaku cepat ditangkap supaya tidak ada korban lain,” ujar Yahya.
Kasus ini kini dalam penyelidikan aparat kepolisian. CCTV dari lokasi kejadian telah diamankan untuk membantu proses identifikasi para pelaku. Warga pun diimbau agar lebih berhati-hati saat melintas di jalan sepi pada malam hari, terutama di kawasan Semarang Timur dan sekitarnya.
***
(Queensha Jepara | 24 Oktober 2025)