Foto, tangkap layar dari unggahan video dan gambar di lokasi. |
Queensha.id – Jepara,
Proyek pembangunan drainase di Desa Sumosari, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, tengah menjadi sorotan publik. Sebuah unggahan video di media sosial TikTok memantik perhatian warganet setelah memperlihatkan kondisi saluran drainase yang tampak berlubang dan tidak rata di beberapa titik.
Dalam video berdurasi sekitar satu menit itu, pengunggah yang merupakan warga setempat menulis keterangan bernada kritik:
“Pekerjaan di Desa Sumosari, Kecamatan Batealit, asal-asalan. Yang penting anggaran turun, pekerjaan yang penting jadi. Tolong pihak APH turun audit.”
Video tersebut diunggah pada Kamis, 10 Oktober 2025 pukul 09.33 WIB, dan langsung menarik perhatian publik, terutama masyarakat sekitar yang menuntut transparansi dan kualitas dalam pembangunan infrastruktur desa.
Drainase Sepanjang 250 Meter Diduga Dikerjakan Asal Jadi
Proyek drainase yang menjadi perbincangan itu memiliki panjang 250 meter, lebar 40 sentimeter, dan tinggi sekitar 0,5 meter. Lokasinya berada di Dukuh Kauman RT 01, RT 02, RW 01, wilayah Desa Sumosari, Kecamatan Batealit, Jepara.
Setelah menerima laporan tersebut, tim Queensha.id langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan lapangan. Hasil pantauan menunjukkan bahwa memang terdapat bekas perbaikan di beberapa bagian, namun sebagian besar permukaan drainase kini tampak rapi dan telah diperhalus.
Petinggi Desa Sumosari: Pekerjaan Sudah Sesuai RAB dan Prosedur
Menanggapi tudingan yang beredar, Petinggi Desa Sumosari, Ahmad Sidiq, memberikan klarifikasi. Ia membenarkan bahwa proyek tersebut memang berada di wilayahnya, namun menegaskan bahwa pekerjaan sudah dikerjakan sesuai prosedur dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
“Saat ini pekerjaan sudah masuk tahap finishing. Mungkin pada saat proses pengecoran, pihak pekerja kurang teliti sehingga ada beberapa bagian yang terlihat berlubang. Namun itu langsung kami perbaiki,” jelas Ahmad Sidiq, Senin (13/10/2025) pagi.
Ahmad juga mengapresiasi partisipasi warga yang turut memantau jalannya pembangunan di wilayahnya. Ia menilai kritik tersebut sebagai bentuk kepedulian masyarakat terhadap transparansi penggunaan dana desa.
“Kami berterima kasih atas koreksi masyarakat. Itu jadi pengingat agar kami lebih teliti dan ketat dalam memantau setiap proses pembangunan ke depan,” tambahnya.
Klarifikasi Soal Papan Informasi yang Salah Tulis
Selain soal kualitas pekerjaan, publik juga menyoroti kesalahan penulisan pada papan informasi proyek. Ahmad Sidiq menjelaskan bahwa hal tersebut hanya merupakan kesalahan teknis kecil, bukan bentuk manipulasi data.
“Terkait papan informasi yang salah tulis, itu hanya kekeliruan redaksi. Yang dimaksud adalah Desa Sumosari, bukan Petinggi Sumosari,” terangnya.
Pelaksana Kegiatan Tak Berada di Tempat
Sementara itu, saat tim Queensha.id mencoba menemui Pelaksana Kegiatan, A. Rofiq, yang bersangkutan diketahui tidak berada di kantor desa. Salah satu perangkat desa menyebut bahwa Rofiq sedang izin berobat ke Kudus.
“Maaf, Pak Rofiq tidak masuk hari ini, beliau izin karena sedang berobat ke Kudus,” ujar salah satu perangkat desa.
Meski Petinggi Desa telah memberikan klarifikasi, masyarakat berharap pemerintah kecamatan dan pihak terkait melakukan evaluasi lebih lanjut untuk memastikan kualitas pembangunan infrastruktur sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Proyek drainase di Desa Sumosari menjadi pengingat penting bahwa transparansi, pengawasan, dan kualitas kerja harus berjalan beriringan agar pembangunan benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
***
Wartawan : Yusron, Queensha Jepara | Senin, 13 Oktober 2025.