Notification

×

Iklan

Iklan

Robert Kiyosaki: Kaya Bisa Lebih Cepat, Asalkan Mau Belajar Bahasa Uang

Sabtu, 04 Oktober 2025 | 09.26 WIB Last Updated 2025-10-04T02:27:30Z

Foto, ilustrasi. Mengatur keuangan pada diri sendiri.

Queensha.id - Jakarta,


Banyak orang beranggapan bahwa menjadi kaya hanya bisa diraih dengan bekerja keras seumur hidup atau lahir dari keluarga berada. Namun, penulis buku Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, memiliki pandangan berbeda.


“Kekayaan bisa diraih lebih cepat dari yang kita kira, asalkan ada kerja keras, pengetahuan, dan komitmen,” kata Kiyosaki, dikutip dari GOBankingRates, Minggu (28/9/2025).


Menurutnya, kekayaan tidak mungkin datang secara instan. Ia menekankan pentingnya menetapkan tujuan, membangun lingkungan yang mendukung, serta terus belajar memahami “bahasa uang”.


“Seberapa banyak waktu luang yang Anda gunakan untuk masa depan Anda? Pilihan itu yang menentukan,” ujarnya.



“Why” Jadi Kunci Cepat Kaya


Bagi Kiyosaki, alasan utama atau why seseorang ingin kaya sangat menentukan. Motivasi yang jelas, seperti ingin memberi keamanan bagi keluarga atau meraih kebebasan finansial, membuat perjalanan terasa lebih ringan.


“Uang memang bukan segalanya, tapi uang adalah bahan bakar yang memberi pilihan, kendali, dan kebebasan,” tegasnya.


Kiyosaki juga menepis anggapan bahwa kaya hanya untuk mereka yang punya modal besar. Menurutnya, siapa pun bisa meraih kebebasan finansial asal mau belajar dan berkomitmen.



Pandangan Pengamat Ekonomi Indonesia


Pengamat ekonomi terkemuka Indonesia, Dr. Rachmat Prakoso, menilai pandangan Kiyosaki relevan dengan kondisi generasi muda di Tanah Air yang semakin melek literasi finansial.


“Anak muda sekarang sudah lebih berani berinvestasi, tidak hanya mengandalkan gaji bulanan. Pandangan Kiyosaki bisa menjadi pengingat bahwa kunci kekayaan bukan semata pada modal awal, melainkan pada pengetahuan, pola pikir, dan kedisiplinan,” ujarnya dari berbagai sumber, Senin (29/9/2025).


Rachmat menambahkan, dalam konteks Indonesia, tantangan terbesar justru ada pada kebiasaan konsumtif. “Kalau generasi muda bisa menahan diri, disiplin mengalokasikan dana untuk investasi, serta terus belajar literasi keuangan, maka peluang untuk mencapai kebebasan finansial semakin besar,” katanya.


***

Sumber: Marketers.

×
Berita Terbaru Update