Foto, seorang anak lewat didepan orang dewasa dengan menundukkan kepalanya dan tangan. Menunjukkan etika dan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari. |
Sopan santun bukan sekadar ucapan “tolong” dan “terima kasih.”
Lebih dari itu, ia adalah cerminan karakter dan budi pekerti seseorang merupakan nilai dasar yang membentuk cara anak berinteraksi dengan dunia.
Para ahli pendidikan menegaskan, pendidikan karakter tidak bisa diserahkan sepenuhnya pada sekolah. Justru rumah, dengan segala rutinitas dan kasih sayangnya, menjadi tempat pertama dan paling efektif bagi anak untuk belajar tentang sopan santun dan penghormatan terhadap orang lain.
Mengapa Sopan Santun Begitu Penting?
Sopan santun membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang utuh dan bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara emosional dan sosial.
Menurut psikolog anak Dr. Lestari Widodo, sopan santun adalah “jembatan sosial” yang membuat seseorang diterima dengan baik di lingkungan mana pun.
“Anak yang terbiasa sopan biasanya lebih mudah beradaptasi, memiliki empati tinggi, dan disukai teman-temannya,” jelasnya, Jumat (17/10/2025).
Sopan santun juga melatih anak untuk mengendalikan diri, menghargai orang lain, dan memahami batas-batas dalam berbicara maupun bertindak.
Cara Efektif Mengajarkan Sopan Santun di Rumah
Pendidikan karakter tidak lahir dari teori, tetapi dari keteladanan dan kebiasaan sehari-hari.
Berikut langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan orang tua di rumah:
1. Orang Tua Jadi Teladan
Anak adalah peniru ulung. Jika orang tua berbicara lembut, mengucapkan “tolong”, “maaf”, dan “terima kasih”, maka anak akan mengikuti hal yang sama tanpa perlu disuruh.
2. Ajarkan Ucapan Dasar Kesopanan
Biasakan anak menggunakan kata:
- “Tolong” saat meminta bantuan.
- “Terima kasih” setelah dibantu.
- “Maaf” ketika melakukan kesalahan.
- “Permisi” saat ingin lewat di depan orang lain.
3. Latih Kesabaran dan Rasa Hormat
Ajarkan anak untuk menunggu giliran berbicara, tidak memotong pembicaraan orang lain, serta menghargai pendapat teman meskipun berbeda.
4. Gunakan Bahasa yang Santun
Hindari kata kasar. Saat menegur anak, gunakan kalimat lembut seperti,
“Nak, kalau bicara lebih pelan ya, supaya orang lain nyaman mendengarnya.”
5. Beri Pujian Saat Anak Bersikap Sopan
Apresiasi kecil seperti, “Ibu senang sekali kamu sudah sopan!” akan membuat anak merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berbuat baik.
6. Tanamkan Rasa Hormat pada Semua Orang
Anak perlu memahami bahwa menghormati bukan hanya kepada orang tua atau guru, tapi juga kepada teman, tetangga, hingga petugas kebersihan.
7. Jadikan Sopan Santun Bagian dari Rutinitas
Biasakan anak:
- Menyapa dengan senyum setiap pagi.
- Memberi salam saat keluar atau pulang ke rumah.
- Tidak berteriak saat memanggil orang lain.
Menurut Pengamat Pendidikan
Pengamat pendidikan nasional Dr. Rahmat Setiawan menegaskan, krisis sopan santun yang muncul di kalangan anak muda saat ini terjadi karena minimnya keteladanan dan interaksi positif di rumah.
“Anak-anak sekarang lebih banyak meniru dari gawai ketimbang dari perilaku orang tuanya. Maka, membangun karakter sopan santun harus dimulai dari rumah, bukan dari media sosial,” ujarnya.
Rahmat juga menambahkan, pendidikan yang baik bukan hanya mencetak anak pintar, tapi juga anak yang tahu cara memperlakukan orang lain dengan hormat dan kasih.
Sopan Santun, Warisan Paling Berharga
Mengajarkan sopan santun memang membutuhkan waktu dan kesabaran, tapi hasilnya akan terlihat seumur hidup.
Anak yang terbiasa sopan tumbuh menjadi pribadi yang rendah hati, berkarakter, dan mudah diterima di mana pun berada.
Sopan santun dimulai dari rumah, tumbuh bersama cinta, dan berbuah menjadi kebaikan.
***
Penulis: Redaksi Queensha.id
Editor: Vico Rahman.
Jumat, 17 Oktober 2025