Notification

×

Iklan

Iklan

Apakah Hari Guru Nasional Libur? Ini Sejarah, Makna, dan Fakta yang Perlu Anda Tahu

Senin, 24 November 2025 | 07.06 WIB Last Updated 2025-11-24T00:07:35Z

Foto, Logo resmi Hari Guru Nasional (25 November 2025)


Queensha.id – Nasional,


Setiap tanggal 25 November, Indonesia memperingati Hari Guru Nasional (HGN). Momentum ini selalu menjadi ajang penghormatan bagi para pendidik di seluruh penjuru negeri. Namun, di tengah euforia peringatan Hari Guru, banyak masyarakat masih mempertanyakan satu hal sederhana namun penting:



Apakah Hari Guru Nasional Libur?


Jawabannya tidak.
Hari Guru Nasional bukan hari libur nasional.


Pemerintah menetapkan 25 November sebagai Hari Guru Nasional, namun tidak menjadikannya hari libur, baik bagi sekolah, lembaga pendidikan, maupun instansi pemerintahan. Kegiatan belajar-mengajar umumnya tetap berjalan seperti biasa, meski banyak sekolah mengadakan upacara, acara apresiasi guru, atau kegiatan khusus lainnya.


Hal ini berbeda dengan Hari Pendidikan Nasional (2 Mei) atau Hari Pahlawan (10 November) yang juga bukan hari libur nasional. Sebaliknya, Hari Kemerdekaan 17 Agustus dan Hari Buruh 1 Mei merupakan hari libur sesuai ketetapan pemerintah.



Sejarah Hari Guru Nasional


Perjalanan Hari Guru Nasional tak bisa dilepaskan dari sejarah panjang PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia).



1. Berawal dari PGRI


Pada 25 November 1945, kurang dari tiga bulan setelah proklamasi kemerdekaan, organisasi para guru dari berbagai wilayah berkumpul dan membentuk PGRI.


Organisasi ini bukan sekadar wadah profesi, melainkan simbol perlawanan terhadap penjajahan yang saat itu masih berlangsung. Para guru bersatu, memperjuangkan pendidikan nasional, serta berdiri di garda depan mencerdaskan bangsa.


Untuk menghormati perjuangan itu, pemerintah RI melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 menetapkan 25 November sebagai Hari Guru Nasional.



2. Tanggal yang Mengandung Pesan Kemerdekaan


Penetapan ini mengandung pesan bahwa guru adalah bagian dari fondasi berdirinya bangsa. Perjuangan pendidikan sejalan dengan perjuangan mempertahankan Indonesia pada masa pasca-kemerdekaan.



Makna Hari Guru Nasional


Hari Guru Nasional bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan momentum refleksi tentang peran vital guru dalam membentuk masa depan bangsa.



1. Penghargaan atas Dedikasi Guru


Guru sering disebut “pahlawan tanpa tanda jasa”, namun peran mereka tidak bisa dianggap biasa. Tanpa guru, tidak ada intelektual, pejabat, pemimpin, dokter, insinyur, ataupun jurnalis.


Momentum HGN mengingatkan bahwa profesi guru harus dihargai bukan hanya secara seremonial, tetapi juga melalui kesejahteraan, pelatihan, dan dukungan yang memadai.



2. Refleksi Kondisi Pendidikan Indonesia


Setiap tahun, Hari Guru Nasional menjadi ajang evaluasi:
Apakah guru sudah cukup mendapat perhatian?


Bagaimana kualitas pendidikan?
Apakah siswa sudah menghormati guru sebagaimana mestinya?



3. Menguatkan Ikatan Guru dan Murid


HGN memupuk rasa hormat generasi muda kepada para pendidik. Banyak sekolah mengadakan kegiatan kreatif, seperti pemberian bunga, ucapan terima kasih, hingga penampilan seni dari siswa untuk gurunya.



4. Pendorong Semangat Guru di Era Digital


Di tengah perkembangan teknologi, guru dituntut semakin adaptif. HGN menjadi pengingat bahwa guru bukan hanya pengajar, tetapi juga pembimbing karakter, motivator, dan agen perubahan di era digital.


Jadi, Hari Guru Nasional setiap 25 November bukan hari libur nasional, tetapi memiliki nilai historis dan moral yang sangat penting.


Peringatan ini lahir dari sejarah perjuangan PGRI pada 1945 dan dimaknai sebagai penghormatan atas peran luar biasa guru dalam mencerdaskan bangsa.


Di tengah dinamika zaman, Hari Guru Nasional mengingatkan kita bahwa kualitas pendidikan Indonesia bergantung pada kesejahteraan, dukungan, dan penghargaan terhadap mereka yang setiap hari berdiri di depan kelas yakni para guru.


***

Tim Redaksi.