| Foto, toko kacamata (Puspita Optik) di jalan raya Bugel - Pecangaan Jepara. |
Queensha.id - Jepara,
Di balik kaca bening dan bingkai-bingkai optik yang terpajang rapi di sebuah toko kecil di utara Balai Desa Dongos, Dukuh Randu Lencer RT 01/RW 02, Kecamatan Kedung, tersimpan kisah inspiratif yang menyentuh hati. Sosok di balik toko itu adalah Zainal Arifin, atau yang akrab disapa Seto Dontghost, seorang pria yang pernah merasakan pahitnya hidup dalam keluarga broken home, kini memilih membalas masa lalunya dengan kepedulian.
Sejak Kamis, 13 April 2017, Zainal membuka sebuah usaha optik yang melayani berbagai jenis kacamata: dari kacamata radiasi komputer, minus, plus, silindris, sunglass, progresif, kriptok potokromik, hingga blue ray potokromik. Tak hanya itu, tokonya juga menerima resep dokter bagi pelanggan yang membutuhkan penyesuaian lensa secara medis.
Namun yang membuat tokonya berbeda bukanlah deretan produknya, melainkan program sosial yang ia jalankan sendiri, "Kacamata Gratis untuk Anak Yatim dan Korban Broken Home Usia di Bawah 14 Tahun," Info yang diterima awak media.
“Dulu saya juga korban broken home. Saya tahu rasanya tidak mampu, tapi tetap ingin melihat dunia dengan jelas,” ungkap Zainal saat ditemui di tokonya yang berada di pinggir jalan raya strategis itu.
Program ini terbuka bagi siapa saja tanpa syarat rumit. Zainal menegaskan, niatnya murni karena empati dan pengalaman hidupnya sendiri. “Saya ingin anak-anak yang bernasib seperti saya dulu tidak minder karena penglihatannya terganggu. Setidaknya mereka bisa melihat masa depan dengan lebih terang,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).
Selain program sosial, Zainal juga menerapkan sistem pembayaran yang memudahkan pelanggan dari berbagai kalangan. Pembelian bisa dilakukan secara tunai maupun kredit hingga lima bulan tanpa bunga dan tanpa denda.
Sebagai contoh, kacamata dengan harga Rp300 ribu bisa dikredit dengan DP Rp100 ribu, sedangkan sisa Rp200 ribu dicicil empat bulan, hanya Rp50 ribu per bulan.
“Intinya saya ingin semua orang bisa pakai kacamata tanpa harus khawatir soal biaya,” tambahnya.
Kini, toko optik milik Zainal semakin dikenal warga sekitar karena kejujuran dan kepeduliannya. Ia pun bermimpi besar:
“Kalau suatu saat saya sukses dan jadi orang kaya, saya ingin bantu membangunkan rumah untuk orang-orang yang tinggal di rumah tidak layak huni. Karena saya tahu rasanya susah, dan saya tak mau orang lain merasakannya sendirian,” tuturnya.
Langkah kecil dari seorang Zainal Arifin ini membuktikan, bahwa empati dan pengalaman pahit bisa menjadi bahan bakar untuk menyalakan kebaikan. Dari Jepara, ia ingin menginspirasi, bahwa visi yang jernih tak hanya datang dari kacamata yang bening, tapi juga dari hati yang tulus membantu sesama.
***
Penulis: Redaksi Queensha Jepara, 4 November 2025.