Notification

×

Iklan

Iklan

Drama Baru Usai Kasus Bullying di Jepara! Wali Murid Korban Disorot Gara-Gara Sepeda Listrik ‘Dipertanyakan’

Jumat, 21 November 2025 | 07.16 WIB Last Updated 2025-11-21T00:23:27Z

Foto, ilustrasi. Anak SD naik sepeda listrik (bukan murid sekolah SD negeri di Tahunan, Jepara.


Queensha.id - Jepara,


Setelah meredanya polemik dugaan bullying di SDN di Tahunan Jepara yang sebelumnya memicu perhatian publik hingga berujung damai kekeluargaan, kini muncul drama baru yang kembali menyeret nama wali murid korban, Indhah Lubiantoro. Melalui unggahan terbarunya di Facebook pada Kamis (20/11/2025), Indhah kembali mengundang sorotan setelah mempertanyakan status "bantuan" sepeda listrik yang diterima anaknya, Jhalal Althafah Lubiantoro.


Postingan tersebut dinilai tidak elok dan dianggap memantik kontroversi baru di tengah upaya penyelesaian pasca-kasus bullying.



Sepeda Listrik: “Bantuan” atau “Pinjaman”?


Dalam unggahannya, Indhah Lubiantoro menuliskan pertanyaan terbuka kepada Disdikpora Jepara mengenai sepeda listrik yang diberikan kepada anaknya:


“Kepada Bapak Disdikpora, sepeda listrik yg diuntukan anak sy Jhalal Althafah Lubiantoro, sebenarnya diberikan utk anak sy atau sekedar Disdikpora hanya sekedar meminjami… Sepeda listrik ini bantuan atau hanya pinjaman, mohon penjelasannya Bapak Disdikpora Jepara.”


Namun, yang menjadi sorotan publik adalah bukti surat undangan dari SDN di Tahunan yang ia lampirkan sendiri. Surat tertanggal 20 November 2025 itu secara jelas menuliskan agenda pertemuan:



Acara: Pengambilan Peminjaman Sepeda Listrik dari Disdikpora Lewat Sekolah


Kontras antara isi surat dan pertanyaan yang diunggah membuat banyak warganet mempertanyakan motif postingan tersebut.



Netizen Murka: Dianggap Tak Bersyukur dan Cari Masalah Baru


Banyak pengguna media sosial, yang sebelumnya bersimpati pada kasus bullying, kini justru balik mengkritik sikap Indhah Lubiantoro. Mereka menilai postingan itu terkesan seperti mencari sensasi baru setelah masalah bullying selesai melalui mediasi damai pada 10 November 2025.


Komentar demi komentar bermunculan:

  • “Tulisannya sudah jelas ‘peminjaman’. Kok masih ditanya? Seolah-olah Disdikpora nggak jujur.”
  • “Sudah dikasih fasilitas malah dipersoalkan. Fokus saja ke pemulihan anak.”
  • “Dulu kita dukung karena bullying. Sekarang jadi bingung, ini kenapa semua mesti diposting?”


Publik khawatir tindakan seperti ini bisa merusak citra keluarga yang sebelumnya mendapatkan banyak dukungan moral saat kasus bullying menyeruak.



Pasca Damai, Fokus Dinilai Harus Beralih ke Pemulihan Anak


Setelah proses damai keluarga korban dan terduga pelaku di Hari Pahlawan, banyak pihak berharap perhatian bisa dialihkan pada pemulihan psikologis dan pendidikan Jhalal. Bantuan berupa peminjaman sepeda listrik dari Disdikpora seharusnya menjadi bentuk dukungan, bukan bahan polemik baru.


Hingga kini, Disdikpora Jepara belum memberikan tanggapan resmi mengenai unggahan yang kontroversial tersebut.


***

Tim Redaksi.