Notification

×

Iklan

Iklan

Fenomena ODGJ di Jalanan: Kenapa Mereka Bisa Bertahan Bertahun-tahun? Siapa yang Bertanggung Jawab?

Selasa, 25 November 2025 | 11.28 WIB Last Updated 2025-11-25T04:38:25Z

Foto, orang gila (bahasa sosial) - Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).



Queensha.id - Edukasi Sosial,


Keberadaan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di jalanan menjadi pemandangan yang tak asing di banyak wilayah Jawa tengah dan sekitarnya. Mereka berjalan tanpa arah, memakai pakaian lusuh atau bahkan tanpa pakaian, tidur di emperan toko, hingga mencari makanan dari tumpukan sampah. Warga sering bertanya-tanya: mengapa mereka bisa “gila”? Kenapa mereka jarang sakit meski hidup di kondisi ekstrem? Dan sebenarnya siapa yang harus bertanggung jawab?



Kenapa Seseorang Bisa Mengalami Gangguan Jiwa?


Gangguan jiwa tidak terjadi begitu saja. Ahli kesehatan menyebutkan beberapa faktor umum:


  • Trauma berat, seperti kekerasan, kehilangan keluarga, atau masalah ekonomi.
  • Tekanan mental kronis, sering dialami oleh masyarakat miskin atau korban kekerasan.
  • Faktor genetik dan biologis.
  • Penyalahgunaan narkoba, yang kini menjadi pemicu terbesar di Jawa Tengah.


Bagi banyak penderita, ketika keluarga tidak mampu merawat, mereka akhirnya tersisih ke jalanan.



Mengapa ODGJ Jarang Terlihat Sakit Walau Tidur Sembarangan?


Fenomena ini sering membuat warga heran. Namun menurut penjelasan ahli, tubuh manusia bisa beradaptasi secara ekstrem ketika menghadapi kondisi keras dalam waktu lama.


Beberapa alasan ilmiah:


  • Paparan kuman dan bakteri terus-menerus membuat imun tubuh mereka menjadi “terlatih”.
  • Aktivitas fisik mereka tinggi karena banyak berjalan.
  • Mereka tidak memiliki beban psikologis rumit seperti pekerjaan atau tanggung jawab keluarga, meski hidup mereka tetap penuh tekanan.


Namun kenyataannya, banyak ODGJ sebenarnya menderita penyakit, hanya saja tidak terlihat dan tidak pernah diperiksa tenaga medis.



Tanggung Jawab Siapa?


Menurut regulasi, penanganan ODGJ di jalanan adalah tanggung jawab pemerintah daerah, terutama:


  • Dinas Sosial,
  • Dinas Kesehatan,
  • Satpol PP,
  • serta peran keluarga inti apabila masih ada.


Sayangnya, keterbatasan data, anggaran, serta stigma membuat banyak ODGJ bertahun-tahun hidup tanpa penanganan.



Kenapa Mereka Bisa Sampai Puluhan Tahun di Jalanan?


Beberapa penyebab utamanya:


  1. Minim fasilitas rehabilitasi khusus ODGJ.
  2. ODGJ cenderung berpindah lokasi, sehingga sulit dijangkau petugas.
  3. Kurangnya laporan warga karena dianggap pemandangan biasa.
  4. Ketiadaan identitas, membuat penelusuran keluarga sulit.


Sebagian dari mereka bahkan hilang dari ingatan keluarganya sendiri.



Apa Arti “Orang Gila” dalam Konteks Sosial?


Istilah “orang gila” kini tidak lagi digunakan secara resmi. Istilah yang tepat adalah ODGJ atau Orang Dengan Gangguan Jiwa.


Dalam perspektif sosial, ODGJ adalah cermin paling pahit dari kegagalan sistem sosial dan ekonomi, serta kurangnya perhatian negara terhadap kesehatan mental.



Pandangan Pengamat Sosial Jepara, Purnomo Wardoyo


Pengamat sosial Jepara, Purnomo Wardoyo, menilai bahwa keberadaan ODGJ di jalanan merupakan indikator bahwa sistem perlindungan sosial masih belum berjalan optimal.


Menurutnya:


  • Keberadaan ODGJ tidak boleh dianggap biasa, karena mereka adalah korban, bukan pelaku.
  • Pemerintah desa hingga kabupaten perlu memiliki pendataan jelas, bukan menunggu viral atau laporan warga.
  • Penanganan tidak boleh sebatas razia, tetapi harus ada program rehabilitasi jangka panjang.
  • Stigma masyarakat harus dihapus, karena stigma membuat keluarga malu dan akhirnya menelantarkan anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa.
  • Ia menegaskan bahwa “ODGJ bukan masalah individu, melainkan masalah sosial struktural yang mencerminkan ketimpangan dan kurangnya layanan kesehatan mental.”


Purnomo Wardoyo menutup pandangannya dengan pesan tegas:
“ODGJ adalah manusia. Mereka punya hak hidup layak. Jepara harus lebih serius menangani ini, jangan hanya bergerak ketika ada sorotan publik," pungkasnya.


***

Tim Redaksi.