| Foto, gotong-royong antara nelayan dan TNI AL serta warga sekitar. |
Queensha.id - Jepara,
Suasana kebersamaan tampak menyatu di Pantai Sekembu, Desa Bandengan, Jepara, Jumat (28/11/2025). Sejak pukul 08.00 WIB, puluhan warga turun tangan melakukan kerja bakti massal untuk membangun tanggul dan mengeruk pendangkalan muara Sungai Sekembu di jalur vital yang tak lagi bisa dilewati perahu nelayan akibat tersumbat pasir dan sedimentasi.
Aksi gotong royong ini sekaligus menjadi tindak lanjut instruksi Bupati Jepara beberapa bulan lalu yang mendorong kerja bakti rutin setiap hari Jumat. Semangat itu nyata terasa: warga tua-muda bahu-membahu menanam trucuk bambu, mengangkut pasir, hingga memperkuat bantaran sungai meski semua proses masih dilakukan secara manual.
Jalan Air Juga Perlu Dibuat Mulus
Koordinator kegiatan, Zainuri (45), berharap pemerintah daerah memberi perhatian yang lebih serius terhadap kebutuhan masyarakat pesisir.
“Kami berharap Bupati melalui dinas terkait dapat membantu keresahan nelayan Sekembu Bandengan Jepara. Tidak hanya jalan darat yang perlu dibuat mulus, tetapi jalan air juga berhak mendapatkan perhatian,” ujarnya.
Zainuri menegaskan bahwa masyarakat telah berupaya semaksimal mungkin, namun tetap memerlukan dukungan peralatan yang memadai.
“Kalau bisa, kami sangat membutuhkan alat untuk menanam bambu trucuk agar pembangunan tanggul lebih cepat dan aman,” tambahnya.
Dukungan BPBD dan TNI Meringankan Beban Warga
Dalam kegiatan itu, warga juga menyampaikan terima kasih kepada personel TNI dari Kompi Ang Air yang telah membantu memfasilitasi permohonan bantuan ke BPBD. Hasilnya, warga menerima 1.000 sak yang digunakan sebagai material penopang tanggul.
Dukungan tersebut dinilai sangat membantu meringankan pekerjaan warga yang selama ini mengandalkan tenaga manual tanpa alat berat.
Harapan: Muara Kembali Normal, Nelayan Bisa Melaut Tanpa Hambatan
Muara Sungai Sekembu memiliki peran penting bagi nelayan setempat. Pendangkalan membuat perahu sulit keluar masuk, bahkan beberapa nelayan harus menggeser perahu secara manual saat air surut.
Melalui kerja sama warga, TNI, BPBD, dan pemerintah desa, masyarakat berharap muara dapat kembali berfungsi normal sehingga aktivitas nelayan tidak lagi terhambat.
“Kami ingin muara ini hidup lagi. Kalau jalur perahu lancar, penghasilan nelayan juga kembali normal,” ujar Zainuri.
Warga Bandengan menegaskan, gotong royong ini bukan sekadar aksi mingguan, melainkan upaya menyelamatkan jalur ekonomi pesisir yang selama ini mereka andalkan.
Sumber: AR.
Wartawan: Aris Bayu Sasongko.
Tim Redaksi.