| Foto, Nailis Faizatis Syifa. |
Queensha.id – Jakarta,
Sebuah kabar membanggakan kembali mengalir dari Bumi Kartini. Naili Faizatis Syifa, S.Psi., S.Pd., M.Pd., putri asli Jepara kelahiran Desa Kecapi, Tahunan, berhasil menorehkan prestasi tertinggi sebagai Juara 1 Apresiasi GTK Tahun 2025 Tingkat Nasional untuk kategori Pamong Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Calon Guru Transformatif.
Penghargaan bergengsi itu diserahkan langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Abdul Mu’ti, pada malam Anugerah GTK Hari Guru Nasional di Hotel Ciputra Jakarta, Kamis (27/11/2025). Kemenangan ini bukan sekadar pencapaian pribadi, tetapi menjadi bukti bahwa putra-putri Jepara mampu bersaing dan tampil gemilang di tingkat nasional.
Akar Pendidikan yang Mengalir dari Darah Keluarga Guru
Naili tumbuh dalam keluarga yang bernafas pendidikan. Kedua orang tuanya adalah guru, sementara dua kakeknya dikenal sebagai tokoh pendidikan di Jepara yang namanya kini diabadikan sebagai nama jalan: K.H. Ahmad Fauzan dan K.H. Abdullah Faqih.
Warisan nilai, etos kerja, dan kecintaan pada ilmu sejak kecil menjadi fondasi kokoh yang membentuk karakter pendidik Naili.
Dari SMK di Jepara ke Panggung Pendidikan Tegal
Karier pendidikannya dimulai dari tempat kelahirannya sendiri, di SMK Islam Tsamrotul Huda Kecapi Tahunan Jepara. Di sekolah yang berada di bawah Yayasan Pendidikan Islam Al-Faqih itu, Naili menempa kompetensi, melatih intuisi mendidik, hingga memahami kompleksitas dunia pendidikan menengah.
Kini, ia mengabdi sebagai guru Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 3 Kota Tegal. Di sana, ia dikenal hangat, komunikatif, dan memiliki sensitivitas tinggi terhadap kondisi psikologis siswa—sebuah karakter yang semakin menegaskan dedikasinya.
Disaring dari 100 Guru Pamong Berprestasi se-Indonesia
Apresiasi GTK 2025 bukan ajang sembarangan. Dari 100 guru pamong terbaik nasional, proses seleksi dilakukan berlapis, mulai dari presentasi inovasi, evaluasi praktik pembimbingan, hingga penilaian dampak pembelajaran.
Naili melampaui seluruh proses itu. Dari 100 besar, mengerucut ke 10 besar, lalu 3 besar, hingga akhirnya ia berdiri sebagai yang terbaik di Indonesia.
Kemenangannya menegaskan kapasitasnya dalam membimbing calon guru—mereka yang kelak menjadi ujung tombak transformasi pendidikan Indonesia.
Makna Besar bagi Pendidikan Indonesia
Peran guru pamong sangat vital dalam keberhasilan program PPG. Naili melalui pendekatan humanis, metode inovatif, serta pemanfaatan teknologi, terbukti mampu menghasilkan calon guru yang tidak hanya cerdas secara teoritis, tetapi juga aplikatif dan adaptif terhadap zaman.
Penghargaan ini memperlihatkan bahwa kualitas pendidikan Indonesia tak melulu lahir dari kota besar. Jepara kembali membuktikan diri sebagai daerah yang melahirkan talenta unggul yang berdampak nasional.
Setetes Inspirasi Besar untuk Jepara
Bagi masyarakat Jepara, nama Naili bukan hanya kebanggaan. Ia adalah representasi bahwa mimpi besar dapat dicapai oleh siapa pun, dari mana pun, selama ada ketekunan, doa, dan dedikasi yang tidak pernah padam.
Perjalanan Naili dari desa kecil di Jepara menuju panggung kehormatan di Jakarta menunjukkan bahwa pendidikan adalah jalan perjuangan yang mampu mengubah masa depan yang bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi bagi bangsa.
Prestasi ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan yang lebih luas bagi Naili dalam kontribusinya terhadap dunia pendidikan Indonesia.
***
Sumber: Hadepe – Sri Hidayati
Tim Redaksi.