Notification

×

Iklan

Iklan

GPK Jepara Tanam Mangrove di Pantai Kedung, Gus Yasin: Sejalan dengan Program Mageri Segoro

Sabtu, 22 November 2025 | 13.38 WIB Last Updated 2025-11-22T06:43:52Z


Foto, Wabup Jepara, M Ibnu Hajar, Gus Yasin atau Taj Yasin Maimoen Wagub Jateng dan Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Jawa Tengah menggelar aksi penanaman mangrove sekaligus meluncurkan Pasukan Hijau di pesisir Desa Tanggul Tlare, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Sabtu (22/11/2025) pagi.


Queensha.id – Jepara,


Upaya menjaga garis pantai utara Jawa kembali digaungkan. Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Jawa Tengah menggelar aksi penanaman mangrove sekaligus meluncurkan Pasukan Hijau di pesisir Desa Tanggul Tlare, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Sabtu (22/11/2025) pagi. Gerakan ini menjadi sinyal kuat kolaborasi antara pemerintah, pemuda, dan masyarakat dalam menghadapi kerusakan pesisir akibat abrasi yang kian mengancam.


Kegiatan lingkungan ini juga menjadi magnet kehadiran tokoh penting. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), hadir langsung memberikan arahan. Turut hadir Wakil Bupati Jepara M. Ibnu Hajar, perwakilan DLH Provinsi Jawa Tengah, Kepala DLH Jepara Rini Patmini, Camat Kedung Himawan Muttaqin, pemerintah desa setempat, serta jajaran DPC PPP Kabupaten Jepara.



Gus Yasin: Manusia Punya Tanggung Jawab Menjaga Bumi


Di hadapan para peserta, Gus Yasin menegaskan bahwa manusia memiliki kedudukan mulia sebagai khalifatul fil ardhi yang merupakan penjaga bumi. Menurutnya, kerusakan pesisir di sejumlah wilayah Jawa Tengah tidak bisa lagi dianggap sebagai persoalan lokal, tetapi sudah menjadi tantangan bersama.


Garis pantai Jawa mengalami penurunan yang cukup signifikan akibat abrasi. Ini menjadi agenda pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, salah satunya melalui pembangunan giant sea wall,” tegasnya.


Ia menjelaskan proyek giant sea wall yang disiapkan pemerintah pusat akan melindungi kawasan pesisir dari kerusakan yang terus meluas. Pembangunan akan dimulai dari Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah hingga Jawa Timur.


Pembangunan giant sea wall ini akan dimulai tahun depan dari Kabupaten Demak dan terus menyusur hingga Kecamatan Kedung, Jepara. Ini kerja bersama antara pemerintah dan akademisi, salah satunya Universitas Diponegoro,” lanjutnya.


Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Jawa Tengah menggelar aksi penanaman mangrove sekaligus meluncurkan Pasukan Hijau di pesisir Desa Tanggul Tlare, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Sabtu (22/11/2025) pagi. 


Selaras dengan Program Mageri Segoro


Menurut Gus Yasin, gerakan penanaman mangrove yang diinisiasi PW GPK Jateng sejalan dengan program Mageri Segoro—sebuah inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk memperkuat perlindungan wilayah pesisir.


Ia menyebut mangrove bukan hanya berfungsi sebagai penahan abrasi, tetapi juga berperan penting sebagai sumber kehidupan ekosistem pesisir, “Penanaman mangrove ini bukan sekadar mencegah abrasi, tetapi merupakan sumber kehidupan yang memberi manfaat besar bagi masyarakat,” ujarnya.


Peluncuran Pasukan Hijau GPK diharapkan menjadi tenaga baru dalam gerakan perbaikan lingkungan di Jawa Tengah, terutama pada kawasan-kawasan yang mengalami degradasi pesisir paling parah.



Tanggapan Pemerintah Lokal: Kegiatan Dipusatkan di Tlare


Kegiatan ini sempat menjadi perhatian warga di sepanjang pesisir Kedung. Petinggi Desa Panggung, Syamsul Huda, membenarkan adanya agenda penanaman mangrove bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah, namun memastikan bahwa titik kegiatan berada di Desa Tanggul Tlare.


Iya tadi ada kegiatan bersama dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Gus Yasin. Tapi titiknya di Desa Tanggul Tlare dan tidak mampir ke Pantai Panggung,” jelasnya kepada Queensha.id.


Camat Kedung, Himawan Muttaqin, juga memberikan keterangan serupa.
Memang tadi pagi ada kunjungan Wagub Jawa Tengah bersamaan dengan kegiatan penanaman mangrove oleh GPK Jepara. Dan pusat kegiatan berada di Tlare,” ujarnya.


Gerakan penanaman mangrove ini bukan hanya simbol semangat menjaga lingkungan, tetapi juga penanda bahwa Jepara (khususnya wilayah pesisir Kecamatan Kedung) tak tinggal diam menghadapi ancaman abrasi yang terus menggerus daratan. Harapannya, kerja kolaboratif ini dapat memperkuat perlindungan pantai sekaligus membuka kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya menjaga laut, hutan, dan lingkungan.


***

Tim Redaksi.