Notification

×

Iklan

Iklan

Gunung Semeru Meletus Dahsyat, Warga Berlarian Sambil Teriak Histeris: Status Naik ke Level Awas

Kamis, 20 November 2025 | 08.54 WIB Last Updated 2025-11-20T01:55:48Z

Foto, gunung Semeru meletus pada Rabu (19/11/2025) malam.

Queensha.id – Lumajang,


Erupsi besar kembali mengguncang kawasan Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Letusan yang terjadi pada Rabu (19/11/2025) itu berlangsung begitu cepat dan dahsyat, memuntahkan awan panas sejauh belasan kilometer hingga membuat warga berteriak histeris menyelamatkan diri. Status gunung pun resmi dinaikkan ke level IV atau Awas, level tertinggi aktivitas vulkanik.



Awan Panas Meluncur 5,5 Km, Abu Pekat Selimuti Langit


Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu meluncurkan awan panas sejauh 5,5 kilometer ke arah Besuk Kobokan. Abu pekat membubung tinggi dan condong ke barat laut hingga utara. Rekaman seismograf mencatat amplitudo maksimum 40 mm dengan durasi hampir 17 menit.


“Kami mencatat luncuran awan panas guguran hingga 5,5 kilometer ke arah Besuk Kobokan,” ujar Kepala BPBD Lumajang, Isnugroho.



Status Mendadak Naik ke Level Awas


Badan Geologi menaikkan status Gunung Semeru dari level III (Siaga) ke level IV (Awas) pada pukul 17.00 WIB. Warga diminta menghindari radius 8 kilometer dari puncak dan mewaspadai zona sejauh 20 kilometer di sektor selatan–tenggara yang berpotensi menjadi jalur aliran lahar dan awan panas.



Warga Panik, Teriak Histeris Saat Awan Panas Mendekat


Dalam video yang viral, suasana di sekitar Jembatan Gladak Perak berubah mencekam. Awan panas terlihat menyapu lembah dengan kecepatan tinggi, membuat warga berlarian menjauh.


Teriakan histeris bersahutan. Sejumlah orang memanggil anggota keluarga, sementara pengendara motor panik dan memacu kendaraan menuju wilayah aman. Awan panas dilaporkan mencapai radius 13 kilometer dan melintas ke dua aliran sungai: Curah Kobokan dan Kali Lanang.


“Warga langsung berlarian, aktivitas tambang dihentikan total. Bahkan warga yang tinggal di perumahan relokasi juga panik,” tutur Ali Murtopo, warga Desa Sumber Sari.



Pendakian Ditutup Total


Balai Besar TNBTS menutup seluruh jalur pendakian menuju Gunung Semeru, termasuk jalur Ranu Kumbolo. Keputusan ini diambil sebagai langkah mitigasi menyusul peningkatan status gunung ke level awas.


“Pendakian ditutup total sampai kondisi dinyatakan aman,” kata Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha.



Pemkab Lumajang Tetapkan Tanggap Darurat 7 Hari


Bupati Lumajang Indah Amperawati menetapkan status tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru selama 7 hari, terhitung 19–25 November 2025. Seluruh perangkat daerah, camat, dan kepala desa diminta mengarahkan warga untuk mengungsi ke wilayah yang aman.


“Kewaspadaan harus ditingkatkan. Warga diminta mengamankan diri sambil menunggu perkembangan lanjutan,” kata Indah.



178 Pendaki Tertahan, 300 Warga Mengungsi


Sebanyak 178 pendaki dilaporkan tertahan di Ranu Kumbolo. Tim BNPB bergerak melakukan evakuasi dan mengkoordinasi tanggap darurat di lokasi terdampak.


Sementara itu, total 300 warga mengungsi di tiga titik berbeda: Balai Desa Oro-oro Ombo, Balai Desa Penanggal, dan SD 2 Supiturang.


Hingga kini belum ada laporan korban jiwa. Namun aparat gabungan terus memantau kondisi gunung dan aliran sungai yang berpotensi menjadi jalur luncuran material vulkanik.


***

Tim Redaksi.