Notification

×

Iklan

Iklan

Hari Anak Sedunia 2025: Momentum Menguatkan Hak Anak dan Suara Mereka

Kamis, 20 November 2025 | 09.32 WIB Last Updated 2025-11-20T02:33:56Z

Foto, Arshyla Quinnsha Qiana Qalesya putri dari pasangan Vico Rahman dan Elisa Fitriana Prihandari asal Jepara.

Queensha.id – Jepara,


Tanggal 20 November kembali menjadi pengingat penting bagi dunia: hak-hak anak harus dipenuhi, dilindungi, dan dihormati. World Children’s Day atau Hari Anak Sedunia diperingati setiap tahun sebagai wujud komitmen global untuk menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan ramah bagi anak-anak di seluruh penjuru dunia.



Akar Sejarah yang Panjang


Mengutip catatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Hari Anak Sedunia pertama kali ditetapkan pada tahun 1954 sebagai Universal Children’s Day. Tanggal 20 November dipilih bukan tanpa alasan. Pada tanggal yang sama di tahun 1959, Majelis Umum PBB resmi mengadopsi Deklarasi Hak-Hak Anak, yang kemudian disusul pengesahan Konvensi Hak-Hak Anak pada 1989 yang merupakan perjanjian internasional paling banyak diratifikasi dalam sejarah.


Konvensi tersebut menegaskan hak-hak anak, mulai dari hak hidup, pendidikan, kesehatan, bermain, dilindungi dari kekerasan, hingga hak untuk didengar. Sejak 1990, Hari Anak Sedunia menjadi sekaligus peringatan lahirnya dua instrumen penting tersebut.



Tema Tahun 2025: “My Day, My Rights”


UNICEF menetapkan tema “My Day, My Rights” sebagai sorotan utama Hari Anak Sedunia 2025. Tema ini menekankan betapa pentingnya mendengar suara anak-anak: bagaimana mereka menjalani hari-hari, hak apa yang mereka rasakan, dan seperti apa dunia yang mereka inginkan.


UNICEF menegaskan, hak anak adalah hak asasi manusia yang bersifat universal dan tidak dapat dinegosiasikan. Meski demikian, di berbagai belahan dunia hak-hak tersebut masih sering disalahpahami, diabaikan, bahkan direnggut.


Dengan memberi ruang agar anak dapat bersuara, masyarakat diharapkan lebih peka terhadap apa yang sebenarnya mereka butuhkan.



Pesan dari Seorang Ibu Jepara: Harapan untuk Masa Depan


Peringatan Hari Anak Sedunia juga menggugah banyak orang tua untuk kembali merenungkan peran mereka dalam membimbing generasi kecil. Salah satunya adalah Elisa Fitriana Prihandari, warga Jepara yang dikenal aktif mengingatkan pentingnya pendidikan anak usia dini.


Dalam momentum Hari Anak Sedunia 2025, Elisa menyampaikan doa dan harapan khusus untuk putrinya yang berusia empat tahun, Arshyla Quinnsha Qiana Qalesya.


“Saya selalu berdoa agar Arshyla tumbuh menjadi anak yang baik hatinya, lembut tutur katanya, dan kuat pendiriannya. Semoga dia selalu berada di jalan yang benar, dijauhkan dari pergaulan yang tidak baik, dan kelak menjadi anak yang membanggakan keluarga serta bermanfaat bagi banyak orang, " ungkapnya.


Elisa menekankan bahwa pendidikan anak tidak bisa menunggu anak besar. Dasar karakter dibangun sejak kecil, melalui teladan dan cinta yang konsisten dari orang tua.


“Harapan saya, Arshyla bisa menjadi anak yang cerdas, berani menyampaikan pendapat, tapi tetap santun dan menghargai orang lain. Dunia berubah cepat—tapi saya ingin dia tumbuh dengan nilai-nilai kebaikan dan keteguhan hati,” tambahnya.



Membangun Lingkungan yang Lebih Ramah Anak


Peringatan Hari Anak Sedunia bukan hanya momentum seremonial, melainkan ajakan nyata bagi masyarakat, pemerintah, hingga orang tua untuk menciptakan ruang yang aman dan mendukung bagi tumbuh kembang anak.


Dengan menguatkan suara anak dan memastikan hak-hak mereka terpenuhi, dunia bergerak selangkah lebih dekat menuju masa depan yang lebih manusiawi, inklusif, dan penuh harapan.


***

Tim Redaksi.