Notification

×

Iklan

Iklan

Musim Penghujan Tiba, Saluran Irigasi di Kedung Jepara Tersumbat Enceng Gondok, Petani Resah Minta Perhatian Serius

Kamis, 13 November 2025 | 20.32 WIB Last Updated 2025-11-13T13:34:18Z

Foto, para petani yang mengeluhkan ada penyumbatan saluran air dari banyaknya tumbuhan Enceng Gondok di wilayah kecamatan Kedung, Jepara.


Queensha.id – Jepara,


Jepara — Memasuki musim penghujan, keresahan mulai dirasakan oleh para petani di wilayah Desa Tedunan, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara. Pasalnya, saluran irigasi utama yang menjadi sumber pengairan sawah warga kini kembali dipenuhi enceng gondok, tanaman air yang tumbuh liar dan menutupi aliran sungai.


Kondisi ini membuat air sulit mengalir dengan lancar ke area persawahan. Sungai yang melintasi beberapa desa dan kecamatan itu bahkan disebut kerap mengalami penyumbatan parah setiap tahun saat musim hujan tiba.


Sungai tersebut berada di bawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, namun selama ini warga bersama perangkat desa setempat masih harus bekerja ekstra untuk melakukan pembersihan secara swadaya.


Itu kan sungai lintas desa dan lintas kecamatan, jadi tidak bisa kalau hanya warga Tedunan yang bersihkan. Setiap tahun kami harus kerja keras membersihkan enceng gondok agar air bisa jalan lagi,” ungkap Baggio, Pj Petinggi Desa Tedunan, kepada Queensha.id, Kamis (13/11/2025) sore.


Menurut Baggio, pembersihan perlu dilakukan secara serentak di seluruh jalur aliran sungai di mulai dari Desa Kaliombo, Kecamatan Pecangaan, hingga Desa Karangaji, Kecamatan Kedung. Jika hanya satu wilayah yang bekerja, hasilnya tidak maksimal karena enceng gondok akan terus menumpuk dan menghambat arus air.


Kalau di wilayah Karangaji belum dibersihkan, arus air dari Tedunan juga akan tertahan. Harusnya bersih-bersih dilakukan bareng dan terkoordinasi supaya alirannya lancar sampai ke laut,” jelasnya.


Ia juga menambahkan bahwa sebelumnya pemerintah desa telah mengusulkan pembersihan di jalur sungai Sowan Kidul hingga Tedunan, dan berterima kasih karena sudah direspons oleh dinas terkait. Namun, untuk menjaga kelancaran air dalam jangka panjang, ia berharap koordinasi lintas wilayah dan dukungan BBWS bisa lebih cepat dan rutin dilakukan.


Sementara itu, perwakilan BBWS Pemali Juana, melalui Direksi SWD 2 Dwi Purnomo, membenarkan bahwa permasalahan ini memang menjadi langganan tahunan di musim penghujan.


Terima kasih atas informasinya. Nanti akan segera kami tindak lanjuti. Setiap tahun memang selalu ada kendala serupa, dan penanganannya harus melibatkan semua pihak agar efektif,” ujar Dwi saat dikonfirmasi Queensha.id.


Bagi para petani di Tedunan dan sekitarnya, keberadaan enceng gondok bukan sekadar masalah pemandangan sungai, tetapi sudah menyangkut nasib tanaman dan hasil panen mereka. Jika irigasi tersumbat, sawah bisa kekurangan air atau bahkan tergenang berlebihan.


Kini para petani berharap agar sinergi antara BBWS, pemerintah desa, dan masyarakat dapat segera dilakukan agar aliran irigasi kembali lancar dan lahan pertanian tetap produktif di tengah musim penghujan yang baru dimulai ini.


***

(Wartawan: Yusron – Queensha.id, Jepara)