| Foto, Koperasi Desa Merah Putih. |
Queensha.id – Jakarta,
Pemerintah terus mempercepat pembangunan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) sebagai bagian dari program besar penguatan ekonomi rakyat berbasis desa. Menteri Koperasi dan UKM Ferry Juliantono mengungkapkan, biaya pembangunan fisik satu koperasi desa diperkirakan mencapai Rp 2,5 miliar per lokasi, mencakup kantor, sarana pendukung, dan kendaraan operasional.
“Anggaran tersebut tergolong efisien dibandingkan proyek serupa sebelumnya. Kami pastikan nilai itu sudah termasuk seluruh kebutuhan fisik dasar dan operasional awal koperasi,” ujar Ferry dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Ada 7.923 Titik Dibangun Serentak
Menurut Ferry, hingga saat ini terdapat 7.923 titik Kopdes Merah Putih yang mulai dibangun secara serentak di seluruh Indonesia. Pembangunan tersebut telah mendapat persetujuan pembiayaan dari bank-bank anggota Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) dengan plafon kredit sebesar Rp 3 miliar per koperasi.
Dari total dana tersebut, sekitar Rp 2,5 miliar digunakan untuk pembangunan fisik, sementara sisanya dialokasikan sebagai modal kerja dan pengembangan usaha koperasi.
“Skema ini memungkinkan koperasi langsung beroperasi tanpa menunggu bantuan tambahan. Model pembiayaan ini kita desain agar koperasi menjadi mandiri sejak awal,” jelas Ferry.
Infrastruktur dan Layanan Wajib
Setiap Kopdes Merah Putih nantinya akan memiliki tujuh gerai wajib, yaitu:
- Kantor koperasi
- Gerai sembako
- Unit simpan pinjam
- Klinik desa
- Apotek desa
- Cold storage
- Gudang logistik
Pembangunan fisik koperasi dilaksanakan oleh PT Agrinas Pangan Nusantara, BUMN yang ditugaskan langsung untuk memastikan kualitas dan keseragaman fasilitas di seluruh lokasi.
Termin Pertama Rp 600 Miliar Sudah Cair
Ferry menambahkan, termin pertama senilai hampir Rp 600 miliar telah dicairkan sebagai uang muka kepada pelaksana di lapangan. Dana tersebut digunakan untuk mempercepat pembangunan tahap awal di berbagai provinsi.
Pemerintah menargetkan percepatan pembangunan hingga akhir tahun 2025, dengan total tanah terdata mencapai 80.000 bidang yang akan menjadi lokasi Kopdes Merah Putih di masa mendatang. Seluruh pembangunan fisik ditargetkan rampung pada Maret 2026.
Membangun Ekonomi dari Desa
Program Kopdes Merah Putih diharapkan menjadi pondasi ekonomi kerakyatan baru yang mampu memperkuat rantai pasok pangan, kesehatan, dan layanan keuangan di tingkat desa.
“Koperasi desa bukan hanya tempat jual beli, tapi pusat aktivitas ekonomi masyarakat. Kita ingin rakyat menjadi pelaku utama, bukan sekadar penonton pembangunan,” tegas Ferry.
Dengan langkah ambisius ini, pemerintah optimistis Kopdes Merah Putih akan menjadi ikon kebangkitan ekonomi desa Indonesia dan sekaligus memperkuat fondasi kemandirian ekonomi nasional dari akar rumput.
***
Jakarta, 8 November 2025
Reporter: Yuda – Queensha.id