Notification

×

Iklan

Iklan

Pemkab Jepara Serahkan 15 Kendaraan Angkut Sampah: Dorong Desa Mandiri dan Pengelolaan Limbah Berbasis Ekonomi

Selasa, 25 November 2025 | 15.33 WIB Last Updated 2025-11-25T08:35:28Z

Foto, Bupati Jepara Witiarso Utomo dan Sekda Jepara memperlihatkan 15 unit bantuan kendaraan pengangkut sampah.

Queensha.id – Jepara,


Upaya memperkuat sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat terus digencarkan Pemerintah Kabupaten Jepara. Pada Selasa (18/11/2025), Bupati Jepara Witiarso Utomo menyerahkan 15 unit kendaraan angkut sampah kepada sejumlah desa dalam sebuah apel khusus di Halaman Pendapa Kartini Jepara.


Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Pemkab Jepara untuk membangun kemandirian desa dalam mengelola sampah, sekaligus mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA).



54 Desa Mandiri Sampah, Jepara Diapresiasi Secara Nasional


Dalam sambutannya, Bupati Witiarso Utomo – yang akrab disapa Mas Wiwit – menegaskan bahwa permasalahan sampah tidak bisa lagi diselesaikan hanya melalui pendekatan konvensional. Ia mengapresiasi capaian Jepara yang sudah memiliki 54 desa mandiri sampah, sebuah lompatan signifikan dalam pengelolaan limbah berbasis masyarakat.


“Saya mengapresiasi para pengelola sampah di Kabupaten Jepara. Tahun depan akan kami dukung lebih kuat, termasuk program pembelian sampah plastik dan penyediaan alatnya, sehingga sampah tidak lagi menjadi persoalan, tetapi bisa menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat,” ujar Mas Wiwit.



Libatkan Ibu-Ibu: Fondasi Pengelolaan Sampah dari Rumah Tangga


Bupati menekankan pentingnya peran perempuan dalam pengelolaan sampah, terutama pada tahap pemilahan dan pengolahan di rumah tangga. Menurutnya, keterlibatan ibu-ibu menjadi kunci perubahan perilaku.


“Jika rumah tangga disiplin memilah sampah, maka 70% masalah sampah sudah selesai,” tegasnya.



Integrasi dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)


Salah satu strategi besar yang didorong Bupati adalah mengolah limbah organik dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi pupuk atau pakan ternak. Dengan jumlah peserta MBG yang besar di setiap desa, limbah organik yang dihasilkan juga sangat potensial.


“Limbah dari program makan bergizi bisa dimanfaatkan menjadi pakan atau pupuk. Jika ini berjalan, kemandirian desa seperti yang diharapkan Presiden Prabowo dapat terwujud. Desa bisa mandiri dari sampah, energi, dan produktivitas masyarakatnya,” tegas Mas Wiwit.



Target Tanpa Residu ke TPA


Bupati berharap bantuan kendaraan angkut sampah ini mampu mengoptimalkan operasional pengelolaan sampah di desa.


“Harapan kami, suatu saat tidak ada lagi residu yang harus dibuang ke TPA. Sampah selesai di desa oleh masyarakatnya,” ujarnya.


Dengan visi ini, Jepara diharapkan menjadi salah satu daerah terdepan dalam implementasi zero waste village di Indonesia.



Daftar Penerima Bantuan Kendaraan Sampah


Total bantuan yang diserahkan sebanyak 15 unit, terdiri dari 11 mobil angkut sampah dan 4 kendaraan roda tiga.


11 Mobil Angkut Sampah diterima oleh:


  • Desa Pecangaan Wetan (Pecangaan)
  • Tanggultlare (Kedung)
  • Mambak (Mlonggo)
  • Tunggulpandean (Nalumsari)
  • Ketilengsingolelo (Welahan)
  • Dongos (Kedung)
  • Purwogondo (Kalinyamatan)
  • Tegalsambi (Tahunan)
  • Margoyoso (Kalinyamatan)
  • Welahan (Welahan)
  • Tempur (Keling)


4 Kendaraan Roda Tiga diberikan kepada:


  • Desa Bandungharjo (Donorojo)
  • Desa Tahunan (Tahunan)
  • Desa Bangsri (Bangsri)
  • Desa Ngetuk (Nalumsari)



Langkah Konkret Menuju Jepara Bebas Sampah


Bantuan kendaraan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan efektivitas angkut sampah desa, tetapi juga menjadi pendorong lahirnya inovasi-inovasi baru di tingkat lokal.


Dengan dorongan pemerintah, partisipasi masyarakat, dan program pengembangan desa mandiri sampah, Jepara menargetkan terwujudnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan, ekonomis, dan ramah lingkungan.


***

Tim Redaksi.