| Foto, ilustrasi. Rokok pabrikan vs rokok melinting. |
Queensha.id - Edukasi Kesehatan,
Kebiasaan merokok di Indonesia memiliki dua bentuk yang paling dikenal masyarakat: rokok pabrikan dan tembakau linting yang dibeli langsung di pasar. Meski keduanya sama-sama menghasilkan asap, banyak yang masih mempertanyakan, “Sebenarnya mana yang lebih berbahaya?”
Demi memberikan edukasi yang tepat kepada masyarakat, sejumlah ahli kesehatan menjelaskan perbedaan mendasar antara keduanya, serta risiko yang perlu diketahui perokok aktif maupun pasif.
1. Kandungan Rokok Pabrikan: Lebih Banyak Zat Tambahan
Rokok pabrikan umumnya diproduksi dengan ratusan bahan tambahan, seperti:
- perasa dan pewangi
- pengawet
- zat penambah sensasi “ringan” saat dihirup
- bahan pembakar agar rokok menyala stabil
- zat penambah rasa manis atau aroma khas
Menurut ahli kesehatan, bahan tambahan tersebut meningkatkan risiko kanker, gangguan paru-paru, dan penyakit jantung, karena terpapar bahan kimia hasil pembakaran yang lebih kompleks.
2. Tembakau Pasar (Linting): Lebih “Alami”, Tapi Tidak Lebih Aman
Banyak orang beranggapan bahwa tembakau linting atau tembakau iris pasar lebih aman karena tidak mengandung tambahan kimia.
Namun kenyataannya:
- tetap menghasilkan nikotin tinggi
- menghasilkan tar yang sama berbahayanya
- tidak ada filter
- sebagian tembakau pasar disemprot pemikat aroma atau cairan tambahan untuk meningkatkan rasa
- pembakaran tidak stabil, menghasilkan asap lebih pekat
Ahli menegaskan: “Alami tidak berarti aman.” Risiko terhadap paru-paru dan jantung tetap tinggi.
3. Mana yang Lebih Berbahaya?
Jika dibandingkan:
- Rokok pabrikan → lebih banyak bahan kimia tambahan.
- Tembakau linting → lebih alami, tapi kadar nikotin dan tar bisa lebih kuat dan tanpa filter.
Kesimpulan dari DN ahli kesehatan Indonesia:
Keduanya sama-sama berbahaya, dengan risiko berbeda. Tidak ada rokok yang aman.
4. Dampak Kesehatan yang Perlu Diwaspadai
Semua bentuk rokok, baik pabrikan maupun linting, berpotensi menyebabkan:
- Penyakit paru kronis (PPOK)
- Kanker paru-paru
- Serangan jantung dan stroke
- Penurunan fungsi paru pada anak yang tinggal serumah
- Ketergantungan nikotin jangka panjang
- Penuaan dini dan kerusakan pembuluh darah
Dalam banyak kasus, asap dari tembakau linting bahkan lebih pekat sehingga meningkatkan risiko perokok pasif.
5. Himbauan Kesehatan: Kurangi dan Lebih Baik Berhenti
Tenaga kesehatan memberikan himbauan tegas:
- Kurangi intensitas merokok, dan lebih baik mulai program berhenti bertahap.
- Jauhi area merokok dari anak-anak dan ibu hamil.
- Jangan merokok di dalam rumah, mobil, atau ruang tertutup.
- Cari bantuan medis bila mengalami batuk kronis, sesak, atau tanda gangguan pernapasan.
- Edukasi keluarga bahwa “tidak merokok adalah pilihan paling sehat.”
Menurut AG pengamat kesehatan, edukasi masyarakat harus terus digencarkan karena sebagian besar perokok tidak menyadari kadar nikotin dan tar pada rokok linting yang justru lebih tinggi.
Jadi, tidak ada rokok yang aman, baik rokok pabrikan maupun tembakau pasar. Yang membedakan hanya jenis risiko dan kadar bahan kimianya. Himbauan kesehatan menekankan bahwa pilihan terbaik adalah mengurangi hingga berhenti, demi menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar.
***
Tim Redaksi.