| Foto, pelaku penipuan asal Jepara. |
Queensha.id - Kudus,
Kepercayaan yang dikhianati berubah menjadi petaka panjang. Seorang pria asal Jepara harus berurusan dengan hukum setelah terbukti menipu warga Kudus selama 21 tahun, bermodal cerita mistis tentang kiai sakti, ayam cemani, dan ritual puasa pati geni yang diklaim mampu menggandakan uang.
Kasus ini mencuat setelah korban yang merupakan istri dari mendiang teman dekat tersangka hingga akhirnya menyadari bahwa janji-janji kekayaan yang ditawarkan sejak 2004 tak pernah berwujud. Alih-alih keuntungan, korban justru terus menyetor uang dengan dalih biaya ritual keagamaan dan keperluan supranatural lainnya.
“Penipuan berlangsung lama karena dilandasi hubungan kepercayaan. Pelaku adalah teman lama almarhum suami korban,” ujar Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Danail Arifin.
Modus Lama, Korban Terus Bertambah
Dalam aksinya, tersangka merangkai kisah tentang seorang kiai fiktif yang disebut memiliki kemampuan melipatgandakan uang. Untuk “memperlancar” ritual, korban diminta menyediakan ayam cemani serta dana tambahan untuk puasa pati geni—ritual ekstrem yang kerap diselimuti aura mistik.
Ironisnya, setelah suami korban meninggal dunia, pelaku justru semakin agresif. Ia menambah janji manis berupa bonus mobil, seolah keberuntungan besar tinggal selangkah lagi. Puncaknya terjadi pada Mei 2025, saat korban sadar seluruh cerita itu fiktif dan melapor ke polisi.
21 Tahun Tertipu Janji Palsu
Rentang waktu penipuan yang nyaris dua dekade lebih ini menjadi sorotan utama aparat. Polisi menilai, selain faktor mistik, kedekatan emosional dan otoritas semu agama menjadi kunci keberhasilan modus pelaku.
“Tersangka sudah kami amankan dan akan diproses sesuai hukum,” tegas AKP Danail. Pelaku dijerat Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman hukuman hingga 4 tahun penjara.
Pelajaran Pahit
Kasus ini kembali mengingatkan publik bahwa modus klasik berbalut agama dan mistik masih efektif menjerat korban, terutama ketika dibungkus kepercayaan personal. Ayam cemani, kiai sakti, hingga ritual rahasia mungkin terdengar klise, namun janji cepat kaya kerap membutakan nalar.
Aparat mengimbau masyarakat untuk lebih kritis terhadap klaim supranatural yang meminta imbalan materi. Keimanan dan akal sehat, kata polisi, tak boleh ditukar dengan janji instan yang tak pernah bisa dibuktikan.
***
Sumber: SJ.