Queensha.id - Otomotif,
Di tengah dominasi motor matik yang kian menggila, segmen motor sport ternyata belum benar-benar kehilangan taring. Sepanjang 2025, sejumlah pabrikan besar tetap merilis motor sport baik fairing, klasik, hingga underbone yang meski jumlahnya tak sebanyak skuter otomatis.
Pasar motor sport memang lebih sempit, namun loyal dan militan. Mereka yang mengejar sensasi berkendara, suara mesin, dan karakter motor masih menjadi target penting bagi pabrikan. Tahun 2025 pun menjadi panggung adu strategi: ada yang bermain aman, ada pula yang tampil agresif.
Yamaha R25 & MT-25: Bertahan dengan Evolusi
Yamaha Indonesia membuka tahun dengan meluncurkan New Yamaha R25 dan MT-25 generasi terbaru. Keduanya hadir dengan desain lebih agresif dan mengikuti bahasa desain R Family.
R25 kini tampil lebih tajam dengan fairing baru, sementara MT-25 mempertegas kesan streetfighter lewat desain lampu depan yang lebih sangar. Yamaha juga menyematkan fitur yang kini sudah menjadi standar kelasnya:
1. Panel instrumen full digital dengan konektivitas smartphone.
2. Suspensi depan upside-down.
3. Rem ABS.
4. USB port.
Langkah Yamaha ini mencerminkan satu hal yaitu bertahan lewat penyempurnaan, bukan revolusi.
Kawasaki: Klasik Jadi Senjata Utama
Kawasaki justru memilih jalur berbeda. Sepanjang 2025, pabrikan hijau ini konsisten menggarap motor sport klasik.
Di awal tahun, Kawasaki merilis W230 dan Meguro S1, dua motor retro bermesin 230 cc.
Secara teknis, keduanya hampir identik. Pembeda utama justru terletak pada nilai historis nama Meguro, yang punya akar panjang dalam sejarah Kawasaki.
Menjelang akhir tahun, Kawasaki kembali membuat gebrakan dengan meluncurkan W175 versi injeksi, lengkap dengan varian Street berpelek palang. Ini menjadi sinyal jelas: motor klasik pun harus beradaptasi dengan tuntutan efisiensi dan regulasi emisi modern.
QJMotor: Pendatang Baru yang Langsung Menantang
Nama QJMotor menjadi salah satu kejutan terbesar di 2025. Tanpa basa-basi, merek asal Tiongkok ini langsung masuk dengan lini motor berkapasitas besar.
Beberapa model yang mencuri perhatian:
1. SRK 800 RR, sport fairing 778 cc empat silinder dengan tenaga 120 TK.
2. SRV 600 V, cruiser bermesin V4 yang dibanderol di bawah Rp 180 juta.
3. Tourino 700 SX, motor touring adventure dengan fitur premium seperti kaliper Brembo dan suspensi Marzocchi
Strategi QJMotor jelas yaitu harga agresif dan spesifikasi tinggi.
Tinggal satu pertanyaan besar hingga bagaimana daya tahan merek dan jaringan purna jualnya di Indonesia.
Royal Enfield tetap setia pada identitas klasiknya. Tahun 2025, mereka menghadirkan:
Classic 650, versi lebih bertenaga dengan mesin dua silinder segaris
Goan Classic 350, varian bobber pabrikan dengan gaya nyentrik, setang ape, dan ban white wall.
Royal Enfield tak sekadar menjual motor, tapi pengalaman dan gaya hidup, menyasar pengendara yang ingin tampil berbeda tanpa harus mengejar performa ekstrem.
Suzuki Satria: Underbone Tak Mau Tersingkir
Suzuki membuktikan bahwa sport underbone masih punya tempat lewat peluncuran Satria Pro dan Satria F150.
Satria Pro menjadi versi paling radikal:
1. Desain bodi baru yang lebih agresif.
2. Lampu depan LED besar.
3. Fitur keyless dan ABS.
Sementara Satria F150 tetap mempertahankan tampilan lama dengan pembaruan fungsional. Keduanya kini dibekali assist & slipper clutch, fitur penting bagi gaya berkendara agresif.
Sport Tak Mati, Hanya Berevolusi
Tahun 2025 menunjukkan satu kesimpulan penting: motor sport belum mati, tapi tidak lagi menjadi pasar massal. Pabrikan kini lebih selektif hingga menawarkan diferensiasi desain, karakter mesin, dan nilai emosional.
Dari fairing buas, klasik elegan, hingga underbone lincah, motor sport kini hadir bukan untuk semua orang—melainkan untuk mereka yang masih mencintai rasa berkendara.
***
Tim Redaksi.