Notification

×

Iklan

Iklan

Oh, Ternyata Seperti Ini Cara Tipu-tipu Dunia Mebel Jepara: Modus Baru Mengincar Galeri hingga Korban Online

Selasa, 09 Desember 2025 | 19.47 WIB Last Updated 2025-12-09T12:48:11Z

Foto, ilustrasi penipuan online.

Queensha.id - Jepara,


Para pemilik galeri mebel di Jepara diimbau meningkatkan kewaspadaan. Modus penipuan berkedok calon pembeli kembali marak terjadi, bahkan menyasar toko-toko resmi yang memajang produk di halaman rumah maupun showroom.


Kasus ini berulang selama bertahun-tahun. Pelakunya datang ke galeri mebel, berpura-pura tertarik membeli, lalu memotret berbagai barang mebel—mulai dari yang mentah hingga yang sudah jadi. Tak jarang, tampilan depan toko pun mereka foto secara lengkap. Setelah itu, sang "calon pembeli" pamit dengan berbagai alasan.


Namun, ternyata foto-foto tersebut bukan untuk membeli barang, melainkan digunakan untuk membuat akun bodong di media sosial seperti Instagram, TikTok, hingga Facebook. Pelaku memakai nama dan alamat galeri asli, tetapi dengan nomor kontak berbeda dan menjual produk jauh di bawah harga pasaran.


Harga murah membuat pembeli online tergiur. Karena terlihat meyakinkan, banyak yang akhirnya mengirimkan DP hingga jutaan rupiah. Setelah uang diterima, pelaku langsung menghilang dan memblokir seluruh akses komunikasi.


Korban penipuan biasanya baru sadar setelah mencoba mencari galeri asli di internet atau datang langsung ke alamat yang dicantumkan di akun bodong.



Pemilik Toko Kaget Dituduh Menipu


Pemilik galeri mebel berinisial S mengaku sering menerima laporan dari korban yang merasa ditipu.


“Saya kaget. Banyak orang tiba-tiba telepon bilang sudah transfer DP. Padahal saya tidak pernah berkomunikasi dengan mereka. Ternyata akun palsu pakai foto-foto toko saya,” ujarnya kepada Queensha Jepara.


Menurut S, pelaku memanfaatkan kemiripan visual toko. Foto yang diambil dari depan membuat semua terlihat sama, sehingga calon pembeli online sulit membedakan antara akun asli dan palsu.



Keterangan Korban Penipuan


Seorang korban berinisial R, warga Jawa Timur, mengaku rugi Rp3,5 juta setelah tertipu akun palsu yang mengatasnamakan galeri mebel Jepara.


“Saya lihat harganya murah dan fotonya bagus-bagus. Alamatnya sama seperti yang saya temukan di Google. Saya percaya. Setelah DP, saya langsung diblokir,” ujar R yang kini berniat melaporkan kasus ini ke polisi, Selasa (9/12).



Pengamat Sosial: Edukasi Pembeli Masih Lemah


Pengamat sosial Jepara Purnomo Wardoyo menilai penipuan semacam ini terus berulang karena tiga faktor: banyaknya toko mebel yang serupa, literasi digital masyarakat yang masih rendah, serta kurangnya verifikasi sebelum transaksi.


“Pembeli perlu memahami bahwa foto toko dan alamat saja tidak cukup. Kontak telepon bisa diganti, harga bisa dimanipulasi. Penting untuk selalu video call dan meminta pemilik toko menunjukkan bagian dalam rumah atau workshop, bukan hanya halaman depan,” jelasnya, Selasa (9/12/2025).


Purnomo berharap pemerintah daerah dan pelaku industri mebel membuat kampanye edukasi bersama agar pembeli lebih cerdas dan pelaku usaha tidak terus dirugikan.



Tips Membedakan Akun Asli dan Akun Bodong Toko Mebel Jepara


  1. Lakukan video call dadakan sebelum transfer satu rupiah pun.
  2. Pastikan pemilik toko menunjukkan bagian dalam rumah/workshop, bukan hanya area depan.
  3. Cek nomor rekening, harus sesuai dengan nama pemilik galeri.
  4. Hindari akun yang menawarkan harga terlalu murah dari pasaran.
  5. Teliti apakah akun tersebut memiliki ulasan nyata dan jejak digital yang wajar (bukan baru dibuat).


Modus penipuan ini telah menjerat banyak korban. Para pemilik galeri dihimbau untuk memasang papan pengumuman berisi nomor kontak resmi dan memberi watermark pada foto produk agar tidak mudah disalahgunakan.


***

(Tim Redaksi Queensha Jepara)