Notification

×

Iklan

Iklan

Raja Solo Termuda Masuk GRIB Jaya: Simbol Bergeser dari Keraton ke Pengabdian Sosial

Kamis, 25 Desember 2025 | 10.18 WIB Last Updated 2025-12-25T03:19:39Z
Foto, Sinuhun Paku Buwono XIV KGPH Purbaya, Raja Solo termuda, resmi bergabung dengan Ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Jawa Tengah.


Queensha.id - Solo,


Pendopo Nurul Burhan Arrabbani Ahmad Salim, Jalan Sultan Hadiwijaya No. 20, Mangunjiwan, Kota Demak, menjadi saksi peristiwa yang menyedot perhatian publik Jawa Tengah. Sinuhun Paku Buwono XIV KGPH Purbaya, Raja Solo termuda, resmi bergabung dengan Ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Jawa Tengah.


Prosesi bergabungnya Raja Solo ditandai dengan penyematan pin simbol GRIB Jaya di saku kanan busana kebesaran sang raja. Penyematan dilakukan langsung oleh Ketua DPD GRIB Jaya Jawa Tengah, Isro’i, SH., MH., MKn., disaksikan puluhan pengurus DPD GRIB Jaya Jateng serta sejumlah abdi dalem Keraton Surakarta.


Masuknya Paku Buwono XIV ke GRIB Jaya disebut menjadi angin segar sekaligus legitimasi moral bagi organisasi masyarakat tersebut. Kehadiran figur adat dan budaya yang memiliki pengaruh historis kuat dinilai akan memperkokoh posisi GRIB Jaya di tengah masyarakat, khususnya di Jawa Tengah.


Meski demikian, Ketua DPD GRIB Jaya Jateng Isro’i memilih bersikap tenang dan tidak berlebihan dalam merespons peristiwa tersebut. 


Ia menegaskan bahwa bergabungnya Raja Solo harus dimaknai sebagai amanah moral yang menuntut seluruh kader menjaga nama baik organisasi dengan semangat persatuan, cinta kasih, dan pengabdian sosial.
Sementara itu, Juru Bicara Paku Buwono XIV Purbaya, KPA Singonagoro, memberikan penegasan penting untuk meredam berbagai spekulasi publik. 


Ia menyatakan bahwa bergabungnya Sinuhun Purbaya ke GRIB Jaya tidak membawa institusi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ke dalam afiliasi organisasi mana pun.


“Perlu kami tegaskan, kehadiran dan peran Sinuhun tidak dimaknai sebagai afiliasi kelembagaan. Keraton tetap berdiri sebagai lembaga adat dan budaya yang menjaga jarak yang sama dengan seluruh golongan,” ujar KPA Singonagoro, Selasa (23/12/2025).


Ia menambahkan, dalam kapasitas pribadi dan sosial, Sinuhun Purbaya dikenal sebagai sosok yang merangkul semua elemen masyarakat. Penunjukan sebagai pembina GRIB Jaya Jawa Tengah diterima sebagai bentuk kehormatan, bukan kepentingan politik atau struktural Keraton.


KPA Singonagoro juga mengungkapkan bahwa keterlibatan Raja Solo berawal dari kunjungan ke sebuah pesantren di Kabupaten Demak yang didirikan dan dikelola oleh pengurus GRIB Jaya setempat. Di lokasi tersebut, terdapat pula Dapur MBG, bagian dari kegiatan sosial kemasyarakatan ormas tersebut.


“Kehadiran SISKS Pakoe Boewono XIV merupakan bentuk silaturahmi dan perhatian terhadap kegiatan pendidikan, keagamaan, dan sosial yang berkembang di masyarakat. Pertemuan berlangsung terbuka, sederhana, dan penuh keakraban,” jelasnya.


Bergabungnya Raja Solo termuda ke GRIB Jaya Jawa Tengah bukan sekadar peristiwa simbolik. Di mata publik, langkah ini mencerminkan pergeseran peran tokoh adat yang tak hanya berdiri di balik tembok sejarah, tetapi juga turun langsung menyentuh denyut sosial masyarakat. Sebuah langkah yang sarat makna, sekaligus mengundang sorotan luas ke arah peran ormas dalam ruang sosial modern Indonesia.


***
Tim Redaksi Queensha Jepara dan Grib Jaya Jepara.