Foto, Puluhan warga Desa Tedunan, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, menggelar doa bersama dan slametan di kompleks makam Mbah Dero. |
Queensha.id - Jepara,
Puluhan warga Desa Tedunan, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, menggelar doa bersama dan slametan di kompleks makam Mbah Dero yang terletak di tengah areal persawahan, Jumat (23/5/2025). Tradisi ini menjadi bentuk ikhtiar spiritual untuk mengusir hama tikus yang belakangan menyerang lahan pertanian mereka.
Dengan suasana khidmat, para petani, tokoh masyarakat, serta warga laki-laki dan perempuan membaca tahlil dan manaqib sebagai wasilah memohon pertolongan dari Allah SWT. Dalam doa-doa yang dipanjatkan, mereka berharap serangan tikus yang mengganas dapat segera berakhir.
“Hari ini kita adakan doa bersama dan slametan, khususnya untuk para petani. Beberapa hari ini tanaman padi kami diserang tikus secara masif. Semoga dengan doa ini, serangan tikus bisa berkurang atau bahkan hilang,” ujar Subardi, seorang petani setempat.
Subardi menuturkan, hampir seluruh sawah di Desa Tedunan terkena dampaknya. Yang paling parah, kata dia, adalah sawah milik Khotib yang berada di dekat makam Mbah Dero. Tanaman yang semula hijau kini mulai menguning akibat serangan hama.
“MT (musim tanam) pertama kemarin hasilnya sudah tidak maksimal. Dari biasanya 30 zak, kami hanya dapat 5 zak gabah. Sewa lahan saja Rp 10 juta per bau, belum lagi biaya pupuk dan tenaga. MT kedua ini harapan kami terakhir,” tambahnya.
Tokoh masyarakat setempat, Kiai Zubaeri, mengatakan bahwa selain ikhtiar lahir melalui penyemprotan dan jebakan, masyarakat juga perlu ikhtiar batin dengan memanjatkan doa.
“Semua ini terjadi atas kehendak Allah SWT. Kita mohon perlindungan-Nya agar serangan tikus ini segera diangkat. Kami juga mengajak warga untuk bernazar hal-hal baik, agar doa kita dikabulkan,” ucapnya di hadapan warga yang berkerumun di sekitar makam.
Acara berlangsung sekitar satu jam dan ditutup dengan makan bersama. Hidangan khas seperti ingkung ayam, ketan, dan pisang disajikan dalam suasana kekeluargaan. Doa dan harapan pun menggema dari tengah sawah yang kini dihantui kecemasan gagal panen.
***
Sumber: KSM.