Notification

×

Iklan

Iklan

Mesin Tambang Kembali Menderu, Warga Sumberrejo Jepara Menggugat: “Gunung Wes Dikeruk, Atimu Ning Endi?”

Selasa, 27 Mei 2025 | 16.59 WIB Last Updated 2025-05-27T11:59:48Z
Foto, warga mendatangi area galian tambang di Desa Sumberrejo, kecamatan Donorojo, Jepara.


Queensha.id - Jepara,

Suasana tegang kembali menyelimuti Desa Sumberrejo, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara. Setelah sempat mereda, konflik tambang yang menghantui wilayah Dukuh Toplek dan Dukuh Pendem kini kembali memanas. Pada Selasa siang (27/05/2025) sekitar pukul 13.00 WIB, mesin-mesin alat berat terdengar kembali menderu, menandakan dimulainya kembali aktivitas penambangan yang sebelumnya ditolak keras oleh warga.

Kemarahan warga pun meledak. Pasalnya, pada 10 Januari lalu, mereka telah menggelar aksi demonstrasi besar-besaran dari lokasi tambang menuju Kantor Balai Desa Sumberrejo, sebagai bentuk protes terhadap pembukaan tambang baru yang dinilai merusak lingkungan dan mengancam keberlangsungan hidup mereka.

Namun kini, mimpi buruk itu terulang.

“Gunung wes dikeruk nganti entek, suaramu tak rungokke ning endi, Pemkab? Warga wis mbanting tulang njogo tanah iki, kok yo isih diobrak-abrik ngene!” teriak Mbah Sarwo, tokoh warga Dukuh Pendem dengan nada geram.

Warga lain, Siti Nurlaela (38), ibu dua anak asal Dukuh Toplek, menyuarakan kekecewaannya, “Sampai kapan kudu ngadhepi kahanan kaya ngene? Tanah disik ijo royo-royo, saiki tinggal debu lan longsoran. Anakku saben wengi tak tentremke turu mergo takut gempa tambang.”

Diduga Ada Oknum Bermain

Aktivitas tambang ini sebelumnya telah dilarang oleh Pemerintah Kabupaten Jepara. Namun, muncul dugaan kuat bahwa ada oknum-oknum yang membiarkan, bahkan memfasilitasi jalannya kembali aktivitas tambang yang meresahkan.

“Pemkab wis cetho nglarang, tapi kok iso alat berat mlebu maneh? Iki sopo sing dol tangane? Warga wis kesel mas... ora mung lahane sing rusak, tapi batine yo loro!” keluh Sugeng Riyanto (45), petani lokal.

Solusi Masih Mengambang

Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari Pemkab Jepara atau aparat berwenang terkait dimulainya kembali operasi tambang. Warga mendesak adanya tindakan nyata dan tegas, bukan hanya imbauan atau larangan di atas kertas.

“Kami ora mbutuhake janji, sing dibutuhake tumindak nyata. Yen ora, perjuangan iki bakal terus urip. Opo kudu nyekel cangkul kabeh terus bareng ngusir alat berat?” ujar Karmi, seorang ibu rumah tangga yang menjadi salah satu motor aksi warga.

Warga Sumberrejo Bersumpah Akan Melawan

Aroma perlawanan warga Desa Sumberrejo masih hangat. Mereka bersumpah tidak akan tinggal diam jika penambangan tetap dipaksakan. Dalam waktu dekat, warga berencana menggelar musyawarah akbar dan mengundang media serta lembaga hukum lingkungan untuk memperluas sorotan terhadap kasus ini.

“Gunung dudu duweke siji, tapi duweke anak-cucu. Yen saiki dirusak, opo sing arep diwariske?”

Pertanyaan itu menggantung di udara, menggetarkan hati siapa pun yang masih punya nurani. Kini, sorotan tertuju pada Pemkab Jepara—akankah mereka berdiri di sisi rakyat, atau justru membiarkan suara mesin tambang mengubur jeritan warga?

***

Sumber: Jepara Update.
×
Berita Terbaru Update