Queensha.id - Depok,
Antusiasme remaja terhadap program barak militer yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Depok di luar dugaan. Dalam kurun waktu kurang dari 10 hari, pendaftaran peserta mencapai 285 orang, jauh melebihi kuota awal yang hanya diperuntukkan bagi 50 remaja. Melihat animo yang begitu besar, Pemkot pun mengambil langkah cepat dengan menaikkan kuota menjadi 100 peserta.
Sinergi TNI dan Pemkot Depok dalam Membentuk Karakter Bangsa
Program ini merupakan bagian dari pembinaan karakter dan bela negara, yang ditujukan bagi remaja usia 13 hingga 15 tahun, termasuk mereka yang pernah terlibat dalam kasus kenakalan remaja. Namun, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny, menegaskan bahwa program ini kini terbuka untuk seluruh remaja dengan persetujuan orang tua.
"Kami melihat ini sebagai bentuk kepercayaan masyarakat akan pentingnya pembentukan karakter sejak dini. Seleksi tetap kami lakukan secara ketat karena kuota terbatas,” ujarnya, Selasa (28/5/2025).
Lokasi Latihan: Jantung Militer di Depok
Program gelombang pertama yang akan dimulai pada 1 Juni 2025 akan dilaksanakan di dua titik strategis:
1. Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong
2. Batalyon Perhubungan TNI AD, Jatijajar
Sebanyak 75 peserta laki-laki dan 25 perempuan akan menjalani pelatihan selama 7 hari penuh, dengan kurikulum yang menitikberatkan pada kedisiplinan, kerja sama, kepemimpinan, dan nasionalisme.
Tanpa Kekerasan, Penuh Edukasi
Berbeda dari stigma latihan militer yang keras, pihak TNI dan Pemkot Depok menekankan bahwa seluruh pelatihan akan dilakukan secara edukatif dan positif, tanpa kekerasan fisik maupun verbal. Tujuannya bukan untuk menciptakan militer muda, melainkan generasi yang tangguh, santun, dan memiliki rasa cinta tanah air.
Respons Masyarakat: Pendidikan Karakter adalah Kebutuhan Mendesak
Para orang tua dan masyarakat menyambut baik program ini, terutama di tengah kekhawatiran meningkatnya kasus perundungan, geng motor, dan penyalahgunaan gadget di kalangan remaja.
“Kami ingin anak-anak bisa belajar disiplin dan mengenal nilai-nilai kebangsaan, apalagi sekarang anak-anak lebih akrab dengan dunia digital daripada kehidupan nyata,” ujar Rita (42), warga Cilodong yang mendaftarkan putranya dalam program ini.
Rencana Gelombang Lanjutan
Melihat tingginya antusiasme dan kuota yang cepat terisi, Pemkot Depok berencana membuka gelombang kedua usai evaluasi gelombang pertama selesai. Hal ini menunjukkan bahwa inisiatif ini bukan sekadar proyek jangka pendek, melainkan bagian dari kebijakan strategis membangun generasi unggul Depok.
Catatan Akhir: Masa Depan Bangsa Dimulai di Barak Karakter
Apa yang dilakukan Pemkot Depok bersama TNI adalah sebuah langkah berani dan progresif—menjawab tantangan zaman dengan pendekatan militer yang humanis. Di tengah keresahan akan lunturnya nilai-nilai moral dan disiplin, program ini hadir sebagai titik balik pendidikan karakter anak bangsa.
Barak militer bukan lagi hanya tempat tempur, tapi bisa menjadi tempat belajar mencintai negeri dengan cara yang mendidik.
Jika Anda orang tua remaja di Depok, barangkali inilah saatnya membawa anak belajar di luar ruang kelas — ke tempat yang menanamkan nilai yang tak tertulis di buku: menjadi manusia yang bertanggung jawab pada bangsanya.
***
Sumber: Update Nusantara.
0 Komentar