Breaking News

Supir Truk Curhat di Medsos: Ongkos Angkut Tak Dibayar, Diduga Ditipu Bos Barang dari Jepara

Foto, tangkap layar dari postingan akun Facebook Ali Ik*w*n di group Facebook.


Queensha.id - Pati,

Seorang sopir truk asal Desa di Kecamatan Puncak Wangi, Kabupaten Pati, mengeluhkan nasibnya setelah merasa ditipu oleh pihak pemilik barang yang tak kunjung membayar ongkos angkut. Curahan hati itu viral setelah ia memposting tangkapan layar percakapannya dengan sang pemilik barang di sebuah grup Facebook wilayah Kabupaten Jepara.

Ali Ik*w*n, nama sopir truk tersebut, bercerita bahwa ia telah mengangkut barang berupa bubuk kalsium karbonat—bahan campuran untuk perekat bata hebel dari Rembang menuju Situbondo pada bulan Maret 2025 lalu. Barang tersebut dikirim atas permintaan seorang pria bernama Agung B*di C*hyo yang disebut-sebut merupakan warga Jepara.

“Waktu itu saya muat barang hari Jumat, dijanjikan hari Rabu minggu depan akan dibayar lunas. Tapi sampai hari Rabu itu, gak ada kabar,” ujar Ali saat diwawancarai, Rabu (28/5/2025) malam.

Lebih lanjut, Ali mengatakan bahwa ia sempat menagih secara langsung lewat telepon dan pesan WhatsApp, namun tanggapannya nihil. “Pernah dijanjikan lagi akan dicicil tanggal 13 Mei, tapi sampai sekarang gak ada kabar. Telepon gak diangkat, chat gak dibalas,” keluhnya.

Menurut Ali, nominal ongkos yang belum dibayarkan itu bukan hanya miliknya. Ada tiga orang sopir yang turut menjadi korban. Total kerugian mereka mencapai Rp 5,3 juta. Dari jumlah itu, Ali sendiri mengaku belum menerima pembayaran sebesar Rp 2,3 juta. Dua temannya juga mengalami nasib serupa, masing-masing menunggu pelunasan sebesar Rp 500 ribu dan Rp 2,5 juta.

“Korban bukan saya sendiri. Ini sudah bukan perkara telat bayar, tapi gak ada itikad baik. Makanya saya posting di Facebook, biar warga lain tahu dan hati-hati,” tulis Ali dalam unggahan yang disertai tangkapan layar percakapan WhatsApp antara dirinya dan Agung.

Peringatan bagi Para Sopir dan Pemilik Usaha

Kasus ini menyoroti kerentanan para sopir dan pekerja angkutan barang terhadap risiko pembayaran yang tidak jelas, terlebih ketika transaksi hanya bermodal kepercayaan dan tanpa bukti tertulis resmi. Banyak dari mereka bekerja berdasarkan janji, tanpa surat kontrak atau nota tertulis, yang menyulitkan ketika terjadi masalah seperti ini.

Belum ada pernyataan resmi dari pihak Agung BC hingga berita ini ditulis. Ali dan dua rekannya berharap agar ada penyelesaian secara kekeluargaan, namun tidak menutup kemungkinan akan membawa persoalan ini ke jalur hukum apabila terus diabaikan.

Warga dunia maya yang menyaksikan unggahan Ali memberikan dukungan moril, bahkan sebagian mengaku mengalami pengalaman serupa. Beberapa netizen juga mendorong agar Ali melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian agar menjadi efek jera bagi pelaku yang tidak bertanggung jawab.

Catatan Redaksi:

Kami dari tim redaksi membuka ruang hak jawab bagi pihak Agung BC atau pihak terkait lainnya untuk memberikan klarifikasi atau pernyataan resmi guna keberimbangan informasi.

***

Sumber: AI.

0 Komentar

© Copyright 2025 - Queensha Jepara
PT Okada Entertainment Indonesia