Queensha.id - Internasional,
Sebuah survei global yang dilakukan oleh CEOWORLD Magazine bekerja sama dengan Global Business Policy Institute pada tahun 2020 mengungkap daftar 10 negara paling religius di dunia. Survei ini melibatkan lebih dari 370 ribu responden dari 148 negara untuk mengukur sejauh mana pengaruh agama dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Hasilnya cukup mencengangkan dari beberapa negara dengan gejolak politik dan ekonomi justru menunjukkan tingkat religiusitas yang sangat tinggi. Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, juga termasuk dalam daftar 10 besar dengan skor mengesankan: 98,7.
Berikut ini adalah 10 negara dengan tingkat religiusitas tertinggi di dunia menurut survei tersebut:
1. Somalia (Skor: 99,8)
Somalia menduduki peringkat pertama sebagai negara paling religius di dunia. Islam, khususnya Sunni, mendominasi hampir seluruh lapisan masyarakat. Sebagai salah satu wilayah pertama di Afrika yang menerima ajaran Islam, Somalia memiliki warisan spiritual yang dalam dan terus mengakar meski dilanda konflik bertahun-tahun.
2. Nigeria (Skor: 99,7)
Nigeria mencerminkan keberagaman keyakinan dengan dominasi Islam Sunni di utara dan kekristenan di selatan. Islam masuk melalui jalur perdagangan Kekaisaran Songhai sejak abad ke-15 dan berkembang pesat hingga kini menjadi bagian penting dalam identitas nasional.
3. Bangladesh (Skor: 99,5)
Dengan mayoritas penduduk Muslim, Bangladesh menyimpan sejarah spiritual yang kaya. Negara ini juga memeluk tradisi Hindu, Buddha, dan Kristen, yang hidup berdampingan di tengah semangat keagamaan yang kuat.
4. Ethiopia (Skor: 99,3)
Sebagai tempat lahirnya Kristen Ortodoks di Afrika, Ethiopia memiliki sejarah religius yang panjang. Kekristenan diperkenalkan sejak abad ke-4 Masehi, disusul Islam yang masuk pada abad ke-7, menjadikan negara ini sebagai tempat pertemuan antara dua agama besar.
5. Yaman (Skor: 99,1)
Yaman dikenal sebagai salah satu pusat awal penyebaran Islam sejak masa Nabi Muhammad SAW. Sejarah panjangnya dengan Yudaisme dan Kekristenan juga menjadikan negara ini sebagai mosaik spiritual Semenanjung Arab.
6. Malawi (Skor: 99)
Negara kecil di Afrika bagian selatan ini menunjukkan harmoni antara agama tradisional, Kristen, dan Islam. Penyebaran Islam dimulai lewat pedagang Arab pada abad ke-15, sementara Kristen diperkenalkan oleh misionaris Eropa di abad ke-19.
7. Indonesia (Skor: 98,7)
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki sejarah keagamaan yang sangat panjang dan beragam. Islam masuk lewat jalur perdagangan pada abad ke-13, menyusul agama Hindu dan Buddha yang sudah lebih dahulu hadir sejak abad ke-1, serta Kristen yang dikenalkan oleh penjajah Eropa pada abad ke-16.
8. Sri Lanka (Skor: 98,6)
Sri Lanka adalah rumah bagi berbagai keyakinan, dengan Buddha sebagai agama mayoritas. Agama ini diperkenalkan sejak abad ke-3 SM. Sementara Islam dan Kristen juga berkembang seiring kedatangan pedagang Arab dan penjajah Portugis.
9. Mauritania (Skor: 98,5)
Di wilayah Afrika Utara ini, Islam menjadi agama utama yang menyatu dalam identitas bangsa. Keunikan Mauritania terletak pada perpaduan antara budaya Arab, Perancis, dan berbagai suku lokal yang tetap mempertahankan nilai-nilai spiritual mereka.
10. Djibouti (Skor: 98,2)
Negara kecil di Tanduk Afrika ini memainkan peran besar dalam penyebaran agama Islam sejak abad ke-7. Letaknya yang strategis membuat Djibouti menjadi simpul pertemuan budaya dan keyakinan yang memperkuat semangat religius masyarakatnya.
Refleksi Global: Ketika Keimanan Jadi Pilar Kehidupan
Survei ini menunjukkan bahwa dalam berbagai kondisi sosial-politik, nilai-nilai keagamaan tetap menjadi fondasi kuat bagi banyak masyarakat di dunia. Dari Somalia yang dilanda konflik hingga Indonesia yang penuh keberagaman, agama masih menjadi elemen penting dalam membentuk pandangan hidup, etika, dan hubungan sosial.
Di tengah arus modernisasi dan sekularisasi di beberapa bagian dunia, hasil survei ini memberi sinyal bahwa keimanan tetap menjadi pemandu arah hidup bagi jutaan manusia—terkadang bahkan menjadi satu-satunya jangkar yang menyelamatkan di tengah badai zaman.
***
Sumber: CEOWORLD Magazine & Global Business Policy Institute, 2020.
Oleh: Redaksi Jurnal Dunia | 2025.
0 Komentar