Notification

×

Iklan

Iklan

35 WNI Siap Menjadi Sopir Bus di Jepang, Gaji Capai Rp400 Juta per Tahun

Minggu, 01 Juni 2025 | 17.12 WIB Last Updated 2025-06-01T10:14:34Z
Foto, bus di Negeri Sakura melalui jalur SSW.


Queensha.id - Jakarta,

Jejak Iyus Jadi Inspirasi, Jepang Buka Peluang Lewat Jalur Specified Skilled Worker (SSW). Sebanyak 35 warga negara Indonesia akan terbang ke Jepang pada Juli 2025 untuk mengawali karier sebagai sopir bus profesional. Mereka adalah peserta program Specified Skilled Worker (SSW), jalur kerja resmi yang dibuka pemerintah Jepang untuk mengatasi krisis tenaga kerja di sektor-sektor tertentu, termasuk transportasi.

Langkah berani ini terinspirasi dari sosok Iyus, warga Indonesia pertama yang sukses menjadi sopir bus di Negeri Sakura melalui jalur SSW. Kisah Iyus tak hanya membuka jalan, tapi juga membangkitkan harapan baru bagi pekerja Indonesia yang ingin mengubah nasib di luar negeri.

Harus Lulus Bahasa dan Uji Keterampilan

Para peserta yang rata-rata berusia 30-an tahun ini harus melalui proses seleksi yang ketat. Selain wajib menguasai bahasa Jepang, mereka juga harus lolos uji keterampilan mengemudi yang setara dengan standar profesional Jepang.

"Bahasa jadi kunci utama karena mereka akan berhadapan langsung dengan penumpang lokal setiap hari," ujar seorang pelatih bahasa dari lembaga pelatihan kerja di Jakarta.

Gaji Menggiurkan, Bisa Tembus Rp400 Juta per Tahun

Jepang bukan hanya menawarkan pengalaman kerja luar negeri, tapi juga kompensasi yang menjanjikan. Pada tahun pertama, gaji seorang sopir bus di bawah skema SSW bisa mencapai 5,5 juta yen per tahun, atau sekitar Rp400 juta, tergantung wilayah kerja dan kebijakan perusahaan.

Gaji ini bahkan bisa meningkat seiring bertambahnya pengalaman dan keterampilan.

Jepang Krisis Sopir, Indonesia Jadi Solusi

Krisis sopir di Jepang memang sudah jadi masalah nasional. Mayoritas pengemudi lokal kini berusia lanjut, sementara generasi muda Jepang makin enggan masuk ke dunia transportasi. Alhasil, negeri tersebut harus mengandalkan pekerja asing, termasuk dari Indonesia.

"Ini peluang besar yang tidak datang dua kali. Jepang sangat terbuka selama kita memenuhi standar mereka," kata salah satu calon peserta yang sudah menyelesaikan pelatihan selama enam bulan.

Masa Depan Baru, Tantangan Baru

Meski menjanjikan, bekerja di Jepang tentu bukan perkara mudah. Adaptasi budaya, iklim kerja yang disiplin, dan tekanan layanan publik menjadi tantangan tersendiri. Namun para peserta tetap optimistis.

"Kami ingin sukses seperti Pak Iyus. Semoga bisa membanggakan keluarga dan membawa perubahan nyata ketika kembali ke tanah air," ungkap peserta lainnya dengan mata berbinar.


Program SSW ini menjadi jembatan baru bagi tenaga kerja Indonesia untuk bersaing di tingkat global, membuktikan bahwa dengan keterampilan dan kemauan kuat, siapa pun bisa mengemudikan nasibnya ke arah yang lebih baik—secara harfiah maupun harapan.

***

Sumber: Frag Gaming Store.

×
Berita Terbaru Update