Notification

×

Iklan

Iklan

Bencana Longsor di Desa Tempur Jepara, Polsek Keling Bergerak Cepat Bersama Warga Bersihkan Material

Selasa, 17 Juni 2025 | 21.12 WIB Last Updated 2025-06-17T14:14:47Z

Foto, Kepolisian Resor (Polres) Jepara melalui jajaran Polsek Keling langsung turun ke lokasi untuk membantu penanganan darurat bersama warga dan relawan.

Queensha.id - Jepara,

Hujan deras yang mengguyur wilayah pegunungan utara Kabupaten Jepara sejak Selasa pagi (17/6/2025) memicu terjadinya bencana tanah longsor di Desa Tempur, Kecamatan Keling. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kejadian ini merusak akses jalan utama warga dan menimbulkan kekhawatiran akan longsor susulan.

Tumpukan tanah dan batu menutup sebagian besar jalan desa, membuat aktivitas warga terganggu. Merespons cepat kondisi tersebut, Kepolisian Resor (Polres) Jepara melalui jajaran Polsek Keling langsung turun ke lokasi untuk membantu penanganan darurat bersama warga dan relawan.

Kapolsek Keling, AKP Suyitno, dalam keterangannya menyampaikan bahwa pihaknya langsung berkoordinasi dengan pemerintah desa serta masyarakat setempat untuk mengorganisir langkah penanganan.

"Kami memastikan evakuasi berjalan dengan aman dan memberikan bantuan kepada warga masyarakat yang terdampak. Kami bergerak cepat membantu proses penanganan bencana tersebut," ujar AKP Suyitno.

Kerja bakti dilakukan sejak pagi hari. Personel kepolisian bersama tim relawan dan warga bahu membahu membersihkan jalan yang tertutup material longsor. Dengan menggunakan alat sederhana seperti cangkul, sekop, dan gerobak, mereka berjuang membuka kembali jalur yang terputus.

AKP Suyitno yang juga pernah menjabat sebagai Kapolsek Mlonggo menambahkan, hingga sore hari proses pembersihan masih berlangsung. Pihaknya juga terus memantau kondisi di sekitar lokasi untuk mengantisipasi potensi longsor susulan.

"Personel bersama dengan tim gabungan melakukan pembersihan dan pemantauan agar tidak ada korban di lokasi kejadian. Situasi saat ini sudah terkendali, namun kami tetap mengimbau warga untuk waspada terhadap potensi longsor susulan," ujarnya.

Saat ini, akses jalan yang tertutup mulai bisa dilalui kembali secara terbatas. Namun pihak berwenang masih meminta masyarakat untuk tidak melintasi jalur yang rawan hingga kondisi benar-benar aman.

"Kami terus melakukan patroli dan pemantauan. Warga diminta menjauhi area rawan longsor untuk sementara waktu. Harapannya, proses pembersihan bisa segera rampung dan aktivitas warga kembali normal," tutup Kapolsek.

Imbauan kepada Masyarakat:

  • Hindari berkegiatan di lereng bukit atau tebing yang rawan longsor.
  • Segera lapor ke perangkat desa atau kepolisian jika menemukan retakan tanah baru.
  • Siapkan jalur evakuasi mandiri dan stok darurat jika tinggal di wilayah rawan bencana.

Bencana longsor di Desa Tempur menjadi pengingat bahwa kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem harus terus ditingkatkan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan dan perbukitan. Soliditas antara warga, aparat, dan relawan menjadi kunci utama dalam menghadapi bencana secara cepat dan efisien.

×
Berita Terbaru Update