Notification

×

Iklan

Iklan

Gagal Hijrah dan Kembali Bermaksiat: Saat Niat Tak Lagi Tertuju pada Allah

Minggu, 08 Juni 2025 | 15.36 WIB Last Updated 2025-06-08T08:38:53Z
Foto, himbauan sosial.

Queensha.id - Edukasi Islam,

Fenomena hijrah atau perubahan menuju kehidupan yang lebih baik secara spiritual kini semakin marak di masyarakat. Namun, tak sedikit yang akhirnya kembali pada kebiasaan lama, bahkan lebih dalam tenggelam dalam kemaksiatan. Lalu, apa sebenarnya penyebab utama dari kegagalan hijrah ini?

Himbauan: Hijrah Bukan Sekadar Tren

Dalam sebuah kutipan dari kitab Al Fawaid karya Ibnul Qayyim rahimahullah, disebutkan bahwa:

“Orang yang merasa berat meninggalkan kebiasaan dan perilaku buruk adalah mereka yang meninggalkannya bukan karena Allah (semata).”


Ini menjadi pengingat keras bagi siapa pun yang ingin berhijrah bahwa niat adalah pondasi. Hijrah bukan untuk dipuji, bukan pula demi komunitas atau pasangan. Hijrah harus murni karena Allah.

Bahayanya: Kembali ke Jalan Gelap yang Lebih Dalam

Gagalnya niat yang tulus bisa membuat seseorang lebih mudah terjerumus kembali ke dalam maksiat. Bahkan, dalam banyak kasus, mereka yang pernah hijrah bisa menjadi lebih ekstrem dalam kemaksiatan karena merasa “sudah mencoba dan gagal.” Ini bukan hanya membahayakan individu, tapi juga menciptakan krisis kepercayaan di masyarakat terhadap semangat hijrah itu sendiri.

Solusinya: Bangun Kembali Niat, Bangun Kembali Komitmen

Solusi untuk mereka yang merasa gagal dalam hijrah adalah dengan merenungi kembali alasan hijrah mereka. Apakah karena Allah? Jika jawabannya belum, maka inilah waktunya memperbaiki niat.

1. Evaluasi Diri Secara Rutin: Refleksi harian tentang ibadah dan pergaulan sangat penting.

2. Cari Lingkungan yang Sejalan: Bergaul dengan orang-orang saleh yang mendukung dan membimbing dengan ilmu.

3. Bimbingan Ulama atau Asatidz: Ikuti majelis ilmu agar hati terus mendapatkan siraman kebaikan.

4. Berdoa dan Mohon Kekuatan dari Allah: Hidayah adalah milik-Nya. Jangan lelah meminta dan memohon.



Jadi, hijrah bukan perjalanan sekali jalan. Ia adalah proses panjang yang perlu kesabaran, keikhlasan, dan komitmen. Jangan sampai kegagalan hijrah membuat kita menjauh dari Allah, tetapi jadikan itu sebagai jalan kembali dengan niat yang lebih kuat dan lebih tulus. Karena sejatinya, perubahan yang dilakukan karena Allah akan selalu diberkahi dan dimudahkan.

***
×
Berita Terbaru Update