Breaking News

Heboh! Arca Tanpa Kepala Ditemukan di Kediri, Diduga Peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha

Foto, arca tanpa kepala dari dalam tanah, yang diduga merupakan peninggalan masa klasik Kerajaan Hindu-Buddha.

Queensha.id - Kediri,

Sebuah penemuan mengejutkan terjadi di area persawahan bekas panen tebu di Desa Tiru Lor, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, pada Kamis (20/6/2025) sore. Warga setempat dikejutkan dengan munculnya arca tanpa kepala dari dalam tanah, yang diduga merupakan peninggalan masa klasik Kerajaan Hindu-Buddha.

Penemuan ini menjadi perhatian luas karena lokasinya berada tak jauh dari Situs Tondowongso, kawasan arkeologi yang pernah menghebohkan Indonesia pada 2007 akibat temuan candi dan arca kuno.

Saksi mata Daniel Novi Susanto, yang pertama kali melihat kerumunan warga, menjelaskan bahwa arca tersebut muncul secara tidak sengaja saat alat berat tengah meratakan lahan untuk persiapan tanam ulang.

“Operator alat berat sedang mengeruk tanah, tiba-tiba alatnya membentur batu besar. Ternyata, itu bagian tubuh arca. Sayangnya, kepalanya sudah rusak, mungkin akibat benturan,” ungkap Daniel dikutip dari TribunMataraman.com.

Arca tersebut terlihat dalam posisi duduk bersila di atas lapik, dengan kedua tangan di atas lutut dalam pose mudra atau meditasi. Meski bagian kepala telah rusak, tubuh arca tampak utuh, lengkap dengan ornamen khas seperti kalung dan pelindung tangan, memperkuat dugaan bahwa artefak ini berasal dari masa kejayaan Hindu-Buddha.

Lokasi penemuan berada sekitar satu kilometer dari Situs Tondowongso, tepatnya di sisi selatan perempatan Kentos. Kedekatan lokasi ini memperkuat dugaan bahwa kawasan Tiru Lor merupakan bagian dari klaster besar peninggalan sejarah di Kediri.


Respons Komunitas Sejarah

Ketua Komunitas Pelestari Sejarah dan Budaya Kediri (PASAK), Didin Saputro, membenarkan kabar tersebut. Tim dari PASAK bersama juru pelihara (jupel) situs purbakala telah melakukan observasi awal di lokasi pada Kamis sore.

“Beberapa rekan sudah ke lokasi. Besok dari dinas kebudayaan akan turun langsung untuk proses lanjutan,” kata Didin saat dikonfirmasi.

Menurut Didin, berdasarkan gaya visual arca dan konteks lokasinya, benda tersebut sangat mungkin masuk kategori Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) yang berasal dari masa Hindu-Buddha. Namun, ia menegaskan bahwa kajian resmi tetap harus menunggu penilaian dari tim ahli dan Dinas Kebudayaan Kabupaten Kediri.


Lokasi Diamankan, Masyarakat Diminta Tidak Menyentuh

Sementara itu, warga bersama perangkat desa telah menjaga lokasi penemuan agar tidak rusak atau dipindahkan sembarangan. Pihak PASAK juga mengimbau masyarakat untuk bersabar hingga tim arkeologi melakukan pengangkatan secara profesional.

“Jangan dipindahkan. Biarkan tim profesional yang menangani agar tidak merusak nilai sejarahnya,” tegas Didin.


Harapan untuk Ekskavasi Lanjutan

Penemuan ini membuka kembali diskusi publik tentang pentingnya perlindungan situs sejarah di Kediri, yang diyakini menyimpan banyak warisan masa lalu. Dengan sejarah panjang sebagai pusat peradaban klasik, temuan ini bisa menjadi titik awal eksplorasi baru kawasan Tondowongso-Tiru Lor sebagai zona arkeologis strategis.

Masyarakat, pecinta sejarah, hingga akademisi kini menanti langkah cepat dari Dinas Kebudayaan untuk melakukan kajian, ekskavasi, dan dokumentasi lebih lanjut. Penemuan arca ini bukan sekadar fragmen batu, melainkan potongan memori masa lalu yang patut diselamatkan untuk generasi mendatang.

Jejak masa lalu kembali bersuara dari balik tanah dan kini tinggal bagaimana kita menjawabnya dengan ilmu, penghormatan, dan kepedulian.

0 Komentar

© Copyright 2025 - Queensha Jepara
PT Okada Entertainment Indonesia