Foto, kecelakaan maut terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, ruas penghubung antara Penggung dan Ciperna, sekitar pukul 06.45 WIB. |
Queensha.id - Cirebon,
Suasana pagi di Kota Cirebon mendadak berubah duka pada Kamis, 19 Juni 2025. Sebuah kecelakaan maut terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, ruas penghubung antara Penggung dan Ciperna, sekitar pukul 06.45 WIB. Insiden itu melibatkan ambulans desa yang melaju kencang dan menabrak dua sepeda motor secara beruntun, menewaskan seorang pengemudi ojek online (ojol) dan melukai pasangan suami istri.
Ambulans siaga milik Desa Kamarang, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, diketahui datang dari arah Kuningan menuju pusat Kota Cirebon. Menurut kesaksian warga, kendaraan tersebut melaju dengan kecepatan tinggi sambil menyalakan sirine. Namun, nahas tak terelakkan ketika sebuah pasangan suami istri menyeberang jalan.
"Ambulansnya ngebut banget. Tiba-tiba nabrak pasutri yang lagi nyeberang. Lalu oleng, langsung hantam driver ojol di belakangnya," ujar Yono (42), saksi mata yang tengah berjualan di sekitar lokasi.
Benturan keras membuat pengemudi ojol bernama Suad, warga Cirebon berusia sekitar 34 tahun, tewas seketika di tempat. Sepeda motornya, dengan nomor polisi E 4125 CH, ringsek parah. Jenazahnya langsung dievakuasi oleh tim medis dan relawan ke rumah sakit.
Sementara itu, pasangan suami istri yang menjadi korban pertama dalam insiden ini mengalami luka serius. Informasi dari pihak medis menyebutkan, keduanya mengalami patah tulang dan cedera di bagian wajah, termasuk retak pada rahang. Mereka kini tengah mendapat penanganan intensif di rumah sakit.
Menariknya, lima penumpang di dalam ambulans, termasuk satu pasien yang sedang dibawa untuk perawatan, dilaporkan selamat tanpa mengalami luka berarti. Meski begitu, mereka tetap mendapatkan observasi medis untuk memastikan kondisi fisik maupun psikologis.
Kendaraan Prioritas Bukan Tanpa Batas
Kecelakaan ini menjadi sorotan karena menyangkut kendaraan darurat yang seharusnya mendapat prioritas di jalan. Namun, pakar transportasi dan keselamatan jalan raya mengingatkan bahwa prioritas bukan berarti bebas melanggar keselamatan dasar.
"Ambulans memang punya hak jalan, tapi bukan berarti bisa abai terhadap keselamatan pengguna jalan lainnya. Tetap ada rambu dan etika yang harus dijaga, termasuk kecepatan dan kewaspadaan terhadap penyeberang jalan," ujar Dian Rukmana, pengamat transportasi dari Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon.
Pihak kepolisian dari Satlantas Polres Cirebon Kota telah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi. Sopir ambulans disebut akan dimintai keterangan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan kesehatan dan pengaruh obat-obatan atau kelelahan saat berkendara.
Duka dan Pengingat bagi Kita Semua
Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden lalu lintas yang memakan korban jiwa di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Di media sosial, warganet ramai menyampaikan duka dan menandai pentingnya edukasi keselamatan berlalu lintas untuk semua pihak—termasuk pengemudi kendaraan prioritas.
"Turut berduka untuk Mas Suad. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT. Untuk semua pengemudi ambulans, tolong hati-hati di jalan!" tulis akun @RizkyCbn di X (dulu Twitter), yang mendapat lebih dari 1.000 retweet dalam hitungan jam.
Mari jadikan insiden ini sebagai pelajaran penting bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Baik pengguna jalan biasa maupun pengemudi kendaraan prioritas, semua wajib menjunjung tinggi etika dan kewaspadaan demi menjaga nyawa sesama.
#CirebonBerduka #KeselamatanJalan #AmbulansWaspada #OjolTewas #HatiHatiDiJalan #KecelakaanCirebon
0 Komentar