Foto, Sesosok mayat remaja ditemukan tergeletak tak bernyawa di semak-semak tepi perlintasan rel kereta api, sekitar pukul 06.00 WIB. |
Queensha.id - Semarang,
Suasana Minggu pagi (15/6/2025) di kawasan Jalan Raya Muktiharjo, Bangetayu Kulon, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, mendadak gempar. Sesosok mayat remaja ditemukan tergeletak tak bernyawa di semak-semak tepi perlintasan rel kereta api, sekitar pukul 06.00 WIB. Penemuan tersebut sontak mengundang kerumunan warga dan pengguna jalan yang penasaran.
Korban diketahui berinisial ATW (18), warga Genuksari, Kecamatan Genuk. Tubuhnya ditemukan dalam posisi terlentang, mengenakan kaos dan celana panjang. Dari hasil pemeriksaan awal, di tubuh korban tampak jelas sejumlah luka parah, diduga akibat sabetan senjata tajam.
Awalnya, korban diduga meninggal akibat tertemper kereta api. Namun, hasil keterangan sejumlah warga serta olah TKP oleh pihak kepolisian mengarah pada dugaan lain: korban menjadi salah satu peserta tawuran berdarah yang terjadi beberapa jam sebelumnya.
Dugaan Tawuran Brutal di Jembatan Sukarela
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa sebelum jasad ATW ditemukan, telah terjadi aksi tawuran antar dua kelompok remaja di sekitar Jembatan Sukarela, Genuk. Dua kelompok yang terlibat diketahui berasal dari geng bernama “A” dan “S”. Tawuran ini diduga terjadi sekitar pukul 02.00 hingga 03.00 dini hari dan berlangsung sengit.
“Mereka saling serang dengan senjata tajam, kejar-kejaran hingga ke depan Alfamart dekat jembatan,” ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Dalam bentrokan tersebut, salah satu remaja diketahui mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam. Ia diduga tak mampu menyelamatkan diri dan akhirnya ambruk di tepi rel, tak jauh dari lokasi kejadian.
Rekan-rekan korban, yang sempat kembali ke lokasi sekitar pukul 04.00 pagi untuk mencari keberadaan ATW, tidak menemukan jejaknya. Tragisnya, tubuh ATW justru ditemukan warga dua jam kemudian dalam kondisi mengenaskan.
Polisi Selidiki Dugaan Penganiayaan Berat
Temuan jasad tersebut langsung dilaporkan ke pihak kepolisian dan ditindaklanjuti oleh Unit Inafis Polrestabes Semarang. Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) memperkuat dugaan bahwa ATW merupakan korban penganiayaan berat.
Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto, membenarkan adanya temuan jenazah dan menyatakan bahwa korban baru saja lulus sekolah.
“Iya, benar. Ada temuan mayat remaja di tepi rel. Dugaan kuat korban penganiayaan. Korban ini warga Genuk, dan informasinya baru lulus kemarin,” jelas Kompol Rismanto saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Semarang.
Selanjutnya, jenazah ATW dibawa ke kamar jenazah rumah sakit untuk dilakukan autopsi dan penyelidikan lebih lanjut.
Warga Resah, Minta Polisi Tindak Tegas
Kejadian ini menyisakan duka mendalam, sekaligus menimbulkan keresahan di kalangan warga. Pasalnya, aksi tawuran remaja di wilayah Genuk kerap berulang dan kini telah memakan korban jiwa.
“Kami minta aparat bertindak tegas. Jangan sampai ada korban lagi,” kata Sugiyanto (45), warga setempat.
Hingga saat ini, polisi masih mendalami motif serta mengejar para pelaku yang terlibat dalam aksi tawuran berdarah tersebut. Sementara itu, kasus ini menjadi sorotan publik karena kembali mengungkap potret kelam dunia remaja yang terjebak dalam kekerasan jalanan.
***
Sumber: RPS.
0 Komentar